Bintang Arsenal Ozil: Mengecam Kebisuan Dunia Muslim atas Penindasan China terhadap Uighur
Gelandang Arsenal dan Bintang Klub Liga Premier asal Turki Mesut Ozil hari Jumat mengecam diamnya kaum Muslim atas penindasan Rezim China terhadap minoritas Uighur di Xinjiang. Dalam akun media sosialnya, pemain sepak bola itu menulis di bawah judul, “Turkistan Timur: Luka Pendarahan umat Islam,” menyebut orang Uighur “pejuang yang menentang penganiayaan … Orang-orang yang beriman yang mulia dan melakukan perlawanan sendirian melawan orang-orang yang dengan paksa untuk menjauhkan dari Islam.”
“Al-Qur’an sedang dibakar … masjid-masjid ditutup … sekolah-sekolah dan madrasah dilarang … Para ulama dibunuh satu persatu … Meskipun demikian, umat Islam tetap diam,” katanya melalui akun @ MesutOzil1088.
“Tidakkah mereka tahu bahwa memberikan persetujuan untuk penganiayaan adalah penganiayaan itu sendiri? Ali RA, menantu Nabi Muhammad ﷺ pernah mengatakan, “Jika kalian tidak mampu mencegah penganiayaan, ungkapkanlah,” tambahnya sebagaimana dikutip Daily Sabah. China telah menindas dan menganiaya etnis Uighur, kelompok Muslim Turki, dan menahan hak-hak beragama, komersial, dan budaya mereka.
Opini pribadi
Sementara itu, Klub Liga Premier Arsenal hari Sabtu mengatakan bahwa komentar dari pemain tengah mereka Mesut Oezil mengenai perlakuan terhadap Muslim Uighur di China adalah komentar pribadinya.
Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial China Weibo, Arsenal mengatakan mereka menganut prinsip bahwa mereka sebagai klub harus menghindari politik.
Pemenang Piala Dunia Jerman, Oezil, lahir di Jerman dari orang tua Turki dan seorang Muslim yang taat, menerbitkan komentar di Twitter dan Instagram pada hari Jumat yang membahas penderitaan umat Muslim Uighur yang berbahasa Turki.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pemerintah AS menuduh China terlibat dalam penahanan massal dan pengawasan kaum Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Lebih dari 1 juta orang diduga ditahan di ‘Kamp Cuci Otak’ yang oleh China disebut “Kamp Pendidikan Ulang”.
China telah mempertahankan kampanyenya melawan etnis minoritas di Xinjiang, dengan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China yang diklaim kamp-kamp tersebut adalah “sekolah kejuruan dan sekolah pelatihan” untuk memerangi ekstremisme agama yang keras.
Tim olahraga profesional kelihatan waspada dan menghindari komentar publik yang kritis terhadap pemerintah China. Pada bulan Oktober, NBA kehilangan kesepakatan sponsor ketika manajer Houston Rockets, Daryl Morey, mengeluarkan dukungannya di Twitter untuk pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.
Wilayah Xinjiang China adalah rumah bagi sekitar 10 juta etnis Uighur. Kelompok Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45% dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh pemerintah China melakukan diskriminasi budaya, ekonomi dan membatasi hak-hak agama mereka. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Beijing Lancarkan Perang Tersembunyi Terhadap Islam dan Muslim Uighur
- Indonesia Harus Bersikap Tegas Atas Penindasan Uighur
- Pakistan Kritik China atas Perlakuan terhadap Muslim Uighur
- Rezim al-Sisi Tangkap Muslim Uighur atas Permintaan China
- Umat Demo Kedubes China atas Nasib Minoritas Muslim Uighur
Indeks Kabar
- Kristen Malaysia Resmi Dilarang Gunakan Kata Allah
- Indonesia Optimistis Jadi Destinasi Studi Islam Dunia
- Mulai 1 Mei 2014, Brunei Terapkan Hukum Islam
- Pastor Australia: ISIS Wajah Islam Sebenarnya
- Hati-hati! Permen Narkoba Beredar di Sekitar Kita
- MDHW akan Gelar Dzikir Kebangsaan di Istana Negara
- Dua Gubernur Penghapal Quran ini Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif
- MA India Pertahankan UU Larangan Homoseks
- MUI, TPM, dan Ormas Islam Sepakat Bawa Kasus The Jakarta Post ke Ranah Hukum
- Tanzania Deportasi Pengacara Afsel yang Promosikan Homoseksual
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply