Tak Terima Dikritik, China Hapus Ozil dari PES 2020
Cina mengeluarkan dan menghapus Gelandang Arsenal Mesut Ozil dari Pro Evolution Soccer (PES) versi 2020, di Cina. Hal tersebut dilakukan menyusul sikap Ozil mengkritik perlakuan negara tirai bambu itu terhadap Muslim Uighur etnik, di wilayah barat Xinjiang, Cina.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (18/12), dalam cicitannya di Twitter dan Instagram, gelandang berkebangsaan Jerman dan keturunan Turki itu menyebut kaum Uighur sebagai pejuang yang menolak penganiayaan. Hal itu dicicit Ozil usai membaca sebuah laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut lebih dari satu juta orang Uighur telah ditahan di kamp-kamp interniran.
Di sisi lain, pemerintah China dicurigai telah membakar Alquran dan menghancurkan masjid kaum etnik Uighur. China pun membalas pernyataan tersebut melalui Kementerian Luar Negerinya. China menyebut Ozil telah ‘dibutakan dan disesatkan’ oleh laporan itu.
China juga mengundang Ozil untuk datang ke wilayah tersebut, setelah penyiar negara CCTV dari negara itu telah mengambil langkah dramatis untuk membatalkan rencana liputan langsung pertandingan Arsenal melawan Manchester City. Beberapa waktu lalu, di halaman Instagram dan Twitter-nya, Ozil berbicara tentang perlakuan China terhadap Muslim Uighur dengan pernyataan sebagai berikut: Turkistan Timur, luka berdarah umat, menentang para penganiaya yang berusaha memisahkan mereka dari agama mereka. Mereka membakar Quran mereka. Mereka menutup masjid mereka.
Lebih lanjut, Ozil mengatakan: Mereka melarang sekolah mereka. Mereka membunuh orang suci mereka. Para lelaki dipaksa masuk ke kamp dan keluarga mereka dipaksa untuk tinggal bersama lelaki China. Para wanita dipaksa menikahi pria China. Tapi Muslim diam saja. Mereka tidak akan membuat suara. Mereka telah meninggalkan mereka. Tidakkah mereka tahu bahwa memberikan persetujuan untuk penganiayaan adalah penganiayaan itu sendiri.
Panel hak asasi manusia PBB mengatakan telah menerima banyak laporan yang dapat dipercaya bahwa satu juta etnis Uighur di China ditahan dalam apa yang menyerupai ‘kamp interniran besar yang diselimuti kerahasiaan’. Dokumen-dokumen rahasia yang dilaporkan oleh AP bulan lalu menunjukkan pemerintah China menggunakan pengawasan massal dan sistem komputasi terintegrasi untuk menargetkan Muslim dan Uighur yang saleh dan dipaksa untuk belajar bahasa Mandarin dan ideologi Komunis.
Tetapi penolakan China atas komentarnya terus berlanjut dengan menggandeng game PES di China. Lalu mengumumkan bahwa Ozil akan dihapus dari tiga versi game, termasuk PES 2020 Mobile yang populer. NetEase juga mengatakan komentarnya ‘melukai perasaan penggemar China dan melanggar semangat cinta dan damai olahraga’. Juga menambahkan bahwa mereka tidak ‘memahami, menerima atau memaafkan’ pemain atas perilakunya.
Sementara itu pengembang game Jepang, Konami, belum memberikan komentar. Berita itu hanyalah demonstrasi terbaru kemarahan China terhadap Ozil, yang digambarkan sebagai ‘dangkal dan picik’ dalam artikel Global Times. Dikabarkan, terdapat beberapa penggemar Arsenal di China yang membakar dan mengotori baju yang memakai nama Ozil. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Bintang Arsenal Ozil: Mengecam Kebisuan Dunia Muslim atas Penindasan China terhadap Uighur
- Media Cina Peringatkan Arsenal Soal Komentar Mesut Özil tentang Minoritas Uighur
- Mesut Ozil Sumbangkan Bonus Piala Dunia 7 Milyar untuk Gaza
- MUI Desak Pemerintah China Hormati Hak Muslim Beragama
- Pelajar Uighur di Turki dan Anak Gaza Dukung Aksi Indonesia Tekan China
Indeks Kabar
- Kemenag Hibahkan Rp 1,2 M Tingkatkan Mutu Madrasah
- Misionaris Gencar Beraksi, Masyarakat Gunung Lawu Rentan Pemurtadan
- Masjid-masjid Mulai Siapkan Iktikaf
- TV Belanda Nekad Tayangkan Kartun Nabi Muhammad
- Kunjungi Padang, Imam Masjidil Haram Ajak Doakan Al Aqsha
- Inilah Hasil Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia
- Pemilu AS Usai, 57 Kandidat Muslim Amerika Menangi Jabatan Publik
- Soal Toleransi Saat Puasa Ramadhan, Bachtiar Nasir Sebut Pernyataan Menag Jungkir Balik
- Ketua Dewan Fatwa UEA ‘Dicopot’ dari Keanggotaan Konferensi Islam setelah Mendapat Reaksi Keras
- Din: Umat Islam Merasa Tertekan, Terpuruk, dan Tertuduh
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply