Permintaan Sang Syahid yang Dikabulkan Allah SWT
Pada zaman Rasulullah, hiduplah seorang lelaki bernama Amir bin Jamuh. Meskipun kakinya pincang, Amir bertekad untuk ikut bertempur dalam Perang Uhud. Sejumlah sahabat mencegahnya. “Engkau sebaiknya tak ikut berperang karena kakimu pincang.” Namun, Amir yang didukung istrinya tetap bertekad untuk ikut membela agama Allah SWT.
“Aku tidak percaya mereka telah melarangmu untuk ikut dalam pertempuran itu,” tutur sang istri. Mendengar dukungan dari istrinya, Amir segera mengambil senjata, kemudian berdoa, “Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku.”
Amir lalu menemui Rasulullah SAW. Dengan gigih, dia meyakinkan Nabi SAW. Sebenarnya, Nabi Muhammad meminta Amir agar tak ikut berperang. Namun, Amir terus mendesak dan akhirnya Rasulullah pun mengizinkannya.
Di medan pertempuran, Amir berteriak, “Demi Allah, aku ini sangat mencintai surga. Amir akhirnya gugur syahid di medan pertempuran.” Setelah mendengar kabar kematian suaminya, sang istri segera mengendarai seekor unta untuk membawa pulang jenazahnya.
Ketika jenazah Amir diletakkan di atas unta, hewan itu tak mau berdiri. Berbagai upaya dilakukan, unta itu tetap tak mau berjalan, tapi malah asyik memandang Uhud.
Ketika Rasulullah mengetahui kabar itu, beliau bersabda, “Sesungguhnya, unta itu telah diperintahkan untuk berlaku demikian. Adakah Amir mengatakan sesuatu ketika dia akan pergi meninggalkan rumahnya?”
Istrinya memberi tahu Rasulullah. Sebelum meninggalkan rumah untuk bertempur di medan perang, Amir menghadap kiblat sambil berdoa, “Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku. Itulah sebabnya, kata Rasulullah, unta itu tak mau pulang.”
Kisah yang tercantum dalam kitab Himpunan Fadilah Amal karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi itu menggambarkan keberanian dan kepahlawanan orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka hanya berharap menjadi pahlawan yang gugur syahid di sisi-Nya. Dalam surah Ali Imran [3] ayat 169-170, disebutkan bahwa orang yang gugur di jalan Allah sebenarnya tak mati, tetapi hidup di sisi Sang Khalik. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Kepala Gereja Kristen Ortodoks Yunani Tegaskan Masjid Al-Aqsha Khusus untuk Umat Islam
- OKI Menolak Rencana ‘Kesepakatan Abad Ini'
- Hadiri Milad ke-19, Tokoh-tokoh Kristen Apresiasi Keberadaan FPI
- Baca Basmallah, Pelajar Muslim
- MUI: Gerakan Membungkam Islam Semakin Kelihatan
- Polisi Buru Pelaku Perusakan Masjid di Brentwood
- Menag: 2018, Kerukunan Antarumat Beragama Terjaga Baik
- Pakar Neurosains: Wudhu Dapat Redam Rasa Marah
- Polisi di Uttar Pradesh Perketat Keamanan di Sejumlah Masjid
- Ini Alasan Kuat Kemenag Berlakukan Kartu Nikah
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply