Grand Syeikh Azhar: Membully dan Menolak Jenazah Korban Corona Diharamkan Syariat
Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) yang menimpa umat manusia secara global didunia, selain mendatangkan kesedihan dan kesengsaraan juga mendatangkan keprihatinan. Salah satu keprihatinan yang muncul adalah sikap sesama manusia yang mengolok dan menolak para korban. Bahkan hal yang tak kalah menyedihkan adanya sikap penolokan penguburan atas jenazah korban Covid-19.
Menyikapi hal itu Grand Syeikh Azhar, Syeikh Ahmad Tayyib, memberikan arahan dalam pidatonya yang diunggah dari laman resmi Facebook miliknya pada ahad malam (12/4/20). Syeikh Ahmad Tayyib mengingatkan bahwa virus corona yang menimpa umat manusia di dunia adalah ujian dari Allah. Sudah seharusnya umat untuk saling bahu-membahu dalam menjaga dan membantu agar virus ini segera berakhir.
Menurutnya, tidak dibenarkan baik secara syariat ataupun secara kehormatan seseorang mengolok, membully baik dengan kata-kata, ucapan, pandangan atau pun dengan sikap terhadap seseseorang yang terkena atau meninggal karena virus corona. Dan sudah seharusnya saling mendoakan dan saling menjaga sebagai sesama manusia.
Syeikh Ahmad Tayyib juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa bersedih dengan peristiwa yang terjadi atas penolakan jenazah ataupun penguburan para korban virus corona. Ahmad Tayyib mengatakan bahwa tindakan tersebut diharamkan secara syariat dan juga merupakan kejahatan moral dan kemanusiaan.
“Sungguh membuat saya sedih melihat adanya penolakan atas jenazah dan penguburan para korban wabah corona ini sungguh itu adalah hal yang diharamkan secara syariat dan kejahatan moral dan kemanusiaan” ungkap Syeikhul Azhar ini.
Sudah sepatutnya sesama manusia saling membantu dan mendoakan, dan memuliakan jenazah orang yang telah meninggal. Dalam Islam termasuk memuliakan jenazah adalah mensegerakan penguburannya, dan mendoakannya, dalam keadaan seperti sekarang tentu harus sesuai prosedur ilmu kesehatan.
Ia juga mengingatkan bahwa para korban virus corona baik yang positif ataupun yang telah meninggal juga keluarga mereka adalah termasuk bagian dari kita, yang sudah seharusnya kita bantu dan jaga hak-hak mereka baik hak secara syariat ataupun hak-hak sosial dan kemasyarakatannya.
Tidak Berakhlaq
Sebelum ini, Dr. Syauqi Allam, selaku Mufti Agung Mesir, sebagaimana dipublikasikan di situs Dar Al Ifta` Al Mishriyyah (11/4/2020), menegaskan, sikap membully korban dan menolak jenazah adalah sikap tidak berakhlaq dan jauh dari syariat.
”Bahwasannya termasuk indikasi penghormatan terhadap manusia setelah ruh keluar dari jasadnya mempersegerakan untuk memandikan dan menshalatkannya serta menyertai jenazahnya lalu memakamkannya.Dan inilah yang disepakati oleh umat Islam sejak masa Rasulullah ﷺ sampai hari ini,” katanya. “Tidak boleh dalam keadaan apa pun melakukan perilaku yang tidak patut, termasuk di dalamnya membully penderita karena corona –semoga Allah menyembuhkan mereka- terciderai karenanya atau penghinaan yang mencederai keluarga mayit saat pemakamannya. Dan dilarang menggunaan cara-cara pengacau- seperti menolak pemakaman para syuhada` virus corona, yang tidak memiliki hubungan pada agama kita, tidak juga dengan etika, tidak juga dengan akhlak kita sama sekali,” tambahnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- DMI Imbau Pengurus Masjid/Mushalla Tanggap Sikapi Corona
- Fatwa UEA: Jangan ke Masjid Jika Terinfeksi Corona
- Menteri Kesehatannya Positif Corona, Para Pejabat ‘Israel’ Diisolasi
- Pesan Grand Syaikh Al Azhar untuk Umat Islam di PBNU
- Warga di Belanda Kutip Al Maidah 32, Dukung Dokter & Perawat Pasien Corona
Indeks Kabar
- Nepal Akui Islam Sebagai Agama Resmi Negara
- DK PBB Tunda Pemungutan Suara Resolusi Palestina
- Lima Alasan Mualaf Tertarik pada Islam
- Majelis Ulama Indonesia Luncurkan TV-MUI
- BAZNAS Rilis Indeks Rawan Pemurtadan
- Rwanda Larang Kumandang Azan dengan Pengeras Suara
- Pemblokiran Situs Islam Dinilai Ancaman Kebebasan Berpendapat
- Bus Anti-Islam Masih Beredar di Washington
- Parlemen India Sahkan RUU Kewarganegaraan anti-Muslim India
- Masyarakat Muslim ’25 Juta’ di Rusia Kuat dan Terus Tumbuh
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply