Peran Muslim Inggris Bantu Atasi Krisis Covid-19

DARI memproduksi alat pelindung untuk petugas kesehatan dan mendonasikan makanan untuk masyarakat yang rentan, hingga membantu para keluarga membayar biaya pemakaman dan bahkan mendirikan kamar mayat sementara, umat Islam di Britania Raya meningkatkan upaya untuk membantu mereka yang membutuhkan selama krisis Covid-19.

Pandemi Covid-19 sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 13.000 kematian dan membuat 88.000 orang terinfeksi positif di Inggris.

Ketika percakapan nasional berfokus pada kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para staf kesehatan, dengan meningkatnya jumlah dokter dan perawat yang meninggal setelah terinfeksi COVID-19, Masjid Green Lane di Small Heath, Birmingham, terlibat dalam proyek yang diluncurkan oleh Loft 25, sebuah brand furnitur dan taman, dengan menyediakan 350 relawan yang telah memproduksi APD.

Di masjid itu sendiri telah disediakan fasilitas penyimpanan mayat yang dapat menampung hingga 36 mayat untuk membantu mengakomodasi para korban yang menunggu untuk dimakamkan.

Kamran Hussain, kepala Pusat Komunitas dan Masjid Green Lane, mengatakan kepada Al Jazeera: “Kami mendapat kontak langsung dari keluarga untuk menjemput orang-orang terkasih mereka dari kamar mayat dan mengatur layanan penguburan. Sejalan dengan langkah-langkah perlindungan dan kebijakan kesehatan, kami telah sepakat dengan para imam untuk tidak memandikan mereka yang meninggal, karena keselamatan para sukarelawan dan keluarga mereka. ”

Atas saran dari Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial dan Kesehatan Masyarakat Inggris, “Kami memutuskan bahwa akan ada resiko yang signifikan jika para relawan memandikan jasad, dan kami tidak akan menempatkan relawan atau staf kami dalam resiko apapun,” kata Hussain.

Masjid Green Lane didukung oleh banyak organisasi termasuk Morrisons, Macmillan dan Ummah Welfare Trust. Bersama-sama, mereka juga melakukan layanan pengiriman bantuan makanan kepada mereka yang membutuhkan. “Komunitas Muslim benar-benar terus meningkatkan upaya mereka untuk membantu dalam situasi pandemi dan akan terus melakukannya pada saat dibutuhkan,” kata Hussain.

Sementara itu, Muslim Hands, sebuah badan amal yang berbasis di Inggris, telah mengatur permohonan untuk mengirimkan ribuan makanan gratis dan meluncurkan hotline multibahasa untuk para lansia yang melakukan isolasi mandiri. Tidak hanya melakukannya melalui organisasi, beberapa individu juga melakukan inisiatif di komunitas lokal mereka.

Selama tahap awal epidemi, contohnya, Asiyah Javed dan suaminya Jawad, pasangan Muslim Skotlandia, mendonasikan sabun cuci tangan kepada pelanggan lansia di toko bahan makanan mereka. Mereka juga membagikan ratusan paket bahan makanan kepada orang-orang yang rentan di rumah.

Muslim Inggris juga dengan cepat membantu para keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai di tengah krisis, seringkali dengan membuat laman penggalangan dana untuk membantu biaya pemakaman atau untuk keluarga.

Setelah Ismail Mohamed yang berumur 13 tahun meninggal baru-baru ini di rumah sakit di London, masyarakat Muslim berkontribusi menggalang dana yang saat ini mencapai 71.600 pounds (1,4 Milyar rupiah) – melebihi target awal 4.000 pounds untuk membayar biaya penguburan.

Diperkirakan ada sekitar 3,4 juta Muslim di Inggris.“Dalam masa pandemi Covid-19, kami telah menyaksikan pekerjaan luar biasa di komunitas-komunitas Muslim, dari menyediakan tempat di masjid dengan mendirikan fasilitas untuk mengurangi beban pelayanan kesehatan nasional hingga inisiatif di masyarakat dengan mendukung mereka yang membutuhkan dan rentan,” seorang juru bicara dari Dewan Muslim Britania mengatakan pada Al Jazeera.

“Sangat menyenangkan melihat begitu banyak komunitas Muslim memainkan peran mereka dalam upaya nasional untuk melawan COVID-19 dan saling mendukung. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>