Terkait Shalat Ied, MUI Minta Perhatikan Zonasi Wilayah
Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Noor Achmad, meminta umat Islam agar dalam penyelenggaraan shalat Idul Fitri (Id) memperhatikan zonasi wilayah paparan Covid-19, apakah termasuk area terkendali (zona hijau) atau tidak (zona merah).
“Suatu daerah terkendali atau tidak ditentukan oleh pemerintah, Majelis Ulama Indonesia, dan ormas-ormas Islam,” kata Noor dalam telekonferensi, pada Rabu kemarin. Noor menjelaskan, untuk wilayah yang masuk zona merah, warganya diimbau agar tidak melaksanakan shalat Id di ruang publik seperti masjid ataupun lapangan.
Sebaliknya, kata Noor, warga di daerah hijau bisa menyelenggarakan shalat Id di masjid atau lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19.
“Umat Islam yang ada di kawasan zona merah hendaknya merayakan bersama keluarga inti. Sementara di zona hijau, dapat melaksanakan (shalat Id) seperti biasanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya kehati-hatian,” katanya.
Noor mengatakan, juga tidak menjadi persoalan ketika suatu daerah masuk zona hijau, tetapi tidak mengadakan shalat Id karena mengedepankan kehati-hatian.
“Meskipun zona hijau, tapi kalau ada kesepakatan di daerah masing-masing ingin berhati-hati tidak melaksanakan shalat Id tidak apa-apa,” katanya.
Noor menambahkan, bahwa MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19. Dari fatwa itu, terdapat anjuran agar umat Islam untuk sementara waktu menghindari kegiatan ibadah yang melibatkan konsentrasi massa yang besar, termasuk shalat Tarawih dan shalat Id.
Karena itu, Noor mengimbau kepada umat Islam untuk menaati fatwa itu, termasuk juga mengikuti anjuran dari para ahli kesehatan agar memelihara diri sehingga terhindar dari COVID-19. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- Hakim Vonis Dua Dai Mentawai Bebas Murni
- Mulai 2019, Semua Produk Wajib Tersertifikasi Halal
- Suriah Menjadi Medan Uji Coba Senjata Rusia
- Tiga Dokter Muslim di Inggris Meninggal karena Covid-19
- Kemenag Kirim 14 Hafidz untuk Dijadikan Imam Masjid di UEA
- Gelar Aksi #WorldWithoutWalls, Komunitas Global Seru Tembok Zionis Diruntuhkan
- Pebasket Muslimah Amerika Ini Gugat FIBA Cabut Larang Jilbab
- Keluarga Korban Pembantaian Bosnia Kecewa Pemberian Hadiah Nobel Peter Handke
- Tampilkan Muslim Rohignya, Juru Foto AS Masuk Daftar Hitam di Myanmar
- Menag: 2018, Kerukunan Antarumat Beragama Terjaga Baik
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply