Survei: 22% Warga Swedia Tidak Menginginkan Tetangga Muslim

Lebih dari satu dari lima warga Swedia mengatakan mereka merasa tidak setuju tentang gagasan memiliki tetangga berlatar belakang Muslim atau Timur Tengah, demikian dalam sebuah survei terbaru. Survei yang dilakukan oleh perusahaan poling Novus, orang-orang dari perwakilan kelompok masyarakat populasi Swedia ditanya bagaimana perasaan mereka tentang memiliki tetangga dari latar belakang yang berbeda.

Mayoritas mengatakan tidak mempermasalahkan dari mana tetangga mereka berasal, namun sekitar satu dari lima orang mengatakan tidak akan senang memiliki tetangga dengan latar belakang tertentu. Sebanyak 22 persen mengatakan mereka merasa “negatif” atau tidak ingin tinggal di dekat seseorang berlatar belakang Muslim atau Timur Tengah, dengan hanya empat persen mengatakan mereka merasa senang dengan gagasan tersebut.

Dan hanya empat persen mengatakan mereka akan senang memiliki tetangga berlatar belakang Afrika, dengan 16 persen mengatakan mereka tidak ingin tentang ini. Sementara, 19 persen mengatakan mereka akan merasa positif tinggal di dekat seseorang dengan latar belakang Swedia, 12 persen menjawab “positif” ketika ditanya pertanyaan yang sama tentang tetangga berlatar belakang Kristen, dan sembilan persen untuk tetangga berlatar belakang Yahudi.

Dalam proporsi yang sama, satu persen, mengatakan mereka merasa negatif tentang tetangga Kristen atau Yahudi. Untuk setiap kategori, mayoritas (antara 65 dan 83 persen responden) mengatakan latar belakang tetangga mereka tidak masalah bagi mereka, sementara antara tiga dan sepuluh persen menjawab “tidak tahu”.

“Inklusi adalah tentang hidup sebagai tetangga, pergi ke sekolah yang sama dan berada di tempat kerja yang sama. Kami tidak sama-sama terbuka di sini. Ini membuat saya khawatir tentang masa depan Swedia, itu adalah sesuatu yang perlu diselidiki lebih dalam,” Ahmed Abdirahman, CEO dan pendiri The Global Village Foundation, mengatakan kepada Dagens Nyheter.

Lembaga survei juga mengajukan pertanyaan yang sama kepada orang-orang yang tinggal di 60 lingkungan yang rentan di Swedia, sebagai bagian dari laporan oleh LSM The Global Village Foundation. Kelompok ini secara umum cenderung mengatakan bahwa mereka akan memiliki perasaan negatif tentang tetangga berdasarkan latar belakang mereka. Sekali lagi, sebagian besar (antara 76 dan 81 persen) mengatakan latar belakang tetangga mereka tidak masalah bagi mereka.

Namun, proporsi tertinggi (20 persen) mengatakan mereka akan merasa positif memiliki tetangga dengan latar belakang Swedia, sementara 14 persen akan merasa positif tentang memiliki tetangga dengan latar belakang Afrika dan hanya 13 persen memberikan jawaban yang sama tentang seorang tetangga Timur Tengah.

Enam persen mengatakan mereka akan secara eksplisit merasa negatif tentang memiliki tetangga Timur Tengah, dibandingkan dengan empat persen tentang tetangga Afrika dan hanya satu persen tentang tetangga Swedia. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>