UPQ Produksi >1 Juta Mushaf Qur’an Per Tahun, PKS: Masih Kurang, Targetnya 5 Juta

Anggota Komisi VIII DPR, Bukhori Yusuf, menilai produksi mushaf Al-Qur’an secara nasional masih minim. Oleh karena itu, politisi PKS ini meminta agar produksi mushaf Al-Qur’an untuk kebutuhan nasional segera ditingkatkan.

“Sejujurnya saya sedikit prihatin begitu mengetahui produksi mushaf Al-Qur’an kita masih minim. Dengan melihat penduduk Muslim di Indonesia yang berjumlah sekitar 225 juta, setidaknya dibutuhkan 4-5 juta eksemplar mushaf Al-Qur’an per tahun untuk mencukupi kebutuhan secara nasional. Sayangnya, UPQ saat ini baru mampu mencetak sekitar 1 juta mushaf Al-Qur’an per tahun,” tuturnya dalam siaran persnya kepada hidayatullah.com, Jumat (24/07/2020).

Hal itu sebelumnya disampaikan langsung oleh Bukhori kepada Kepala Unit Percetakan Alquran (UPQ) Kementerian Agama, Jammaludin M Marki, saat melakukan kunjungan ke UPQ Kemenag yang berlokasi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/07/2020).

Disebutkan, terdapat sejumlah faktor yang membuat jumlah penerbitan sampai saat ini masih terbatas. Di antaranya, sarana dan prasarana UPQ belum memenuhi standar percetakan canggih, lahan yang terbatas, serta SDM yang memerlukan pembenahan dan pengembangan.

Pada tahun awal operasionalnya, jumlah distribusi mushaf Al-Qur’an dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang fluktuatif. Sebagai catatan, pada tahun 2016 UPQ berhasil mendistribusi 35.000 eksemplar mushaf. Angka itu lalu mengalami peningkatan signifikan sekitar 9 kali lipat pada tahun 2018 sehingga menyentuh angka 280.000 eksemplar.

Tapi, disebutkan, pada tahun 2019 angka itu justru mengalami penyusutan secara drastis sampai di angka 55.000 eksemplar. Bukhori pun mengusulkan agar sarana dan prasarana UPQ perlu ditingkatkan, seperti peremajaan mesin cetak dan perluasan lahan dalam rangka meningkatkan kapasitas penerbitan Al-Qur’an.

Berdasarkan data yang dihimpun dari UPQ, unit pelaksana kerja di bawah Ditjen Bimas Islam ini telah memproduksi Al-Qur’an sebanyak 1.080.543 eksemplar yang terdiri dari Al-Qur’an Terjemah, Mushaf Standar, Juz Amma, dan Yasin pada tahun 2019. Meskipun demikian, jelas Bukhori, jumlah ini masih jauh dari target, yakni 5 juta per tahun.

Selain menyoroti produksi mushaf Al-Qur’an yang dinilai minim, anggota baleg Fraksi PKS ini pun mendorong agar UPQ menjadi leading sector dalam upaya memberantas buta huruf Qur’an di Indonesia.

“Menjadi ironi sebenarnya jika melihat sebagian besar saudara kita masih belum bisa baca (Al-Qur’an) meskipun 87 persen penduduk Indonesia adalah Muslim. Sebab itu, UPQ harus melihat ini sebagai peluang amal dengan terus meningkatkan kapasitasnya dari segala aspek. Kami sangat mendukung UPQ menuju arah tersebut tersebut,” kata Bukhori.

Untuk diketahui, kunjungan Bukhori itu dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan reses ketua kelompok komisi (poksi) PKS di Komisi VIII DPR tersebut yang turut mengawasi bidang keagamaan. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>