Israel Telah Bombardir Gaza Selama Sepekan
Selama sepekan terakhir, serdadu ‘Israel’ telah melakukan serangan malam hari berulang kali terhadap Jalur Gaza. Tentara ‘Israel’ berdalih melakukan serangan udara menargetkan posisi Hamas di Jalur Gaza pada hari Ahad (09/08/2020) sebagai tanggapan atas serangan roket dan bom api yang dikirim ke wilayah ‘Israel’ yang ditempelkan pada balon.
Menurut sumber lokal, serangan balon tersebut merupakan reaksi balasan atas pelanggaran perjanjian oleh ‘Israel’. Tentara ‘Israel’ mengatakan lusinan “penduduk Palestina membakar ban, melemparkan alat peledak dan granat ke arah pagar keamanan dan berusaha mendekatinya”.
‘Israel’ mengklaim bahwa di antara target yang terkena adalah “kompleks militer dan infrastruktur bawah tanah” milik Hamas pada Ahad pagi, tentara ‘Israel’ juga mengklaim dua roket telah ditembakkan ke ‘Israel’ dari Gaza dan dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome.
“Kebijakan agresif ini bertujuan untuk memperburuk krisis yang dialami rakyat kami di Gaza untuk melumpuhkan kehidupan sehari-hari mereka dan untuk mengganggu upaya memerangi virus korona di tengah keheningan internasional dan regional,” kata Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, dalam sebuah pernyataan awal pekan ini, Al Jazeera melaporkan.
Setelah bentrokan Sabtu (08/08/2020) dan tembakan roket, militer ‘Israel’ memutuskan “untuk menutup sepenuhnya zona penangkapan ikan di Jalur Gaza, segera dan sampai pemberitahuan lebih lanjut, mulai pagi ini [Ahad],” kata pernyataan militer.
Wilayah Palestina telah di bawah blokade Israel sejak 2007. ‘Israel’ dengan alasan ancaman keamanan dari Hamas, mepakukan blokade darat dan laut.
Jalur Gaza memiliki populasi dua juta, lebih dari setengahnya hidup dalam kemiskinan, menurut Bank Dunia.
Terlepas dari gencatan senjata tahun lalu yang didukung oleh PBB, Mesir dan Qatar, ‘Israel’ masih berulang kali melanggar perjanjian dan melakukan serangan.
Hamas mengatakan ‘Israel’ tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan itu. ‘Israel’, yang menganggap Gerakan Perlawanan Hamas sebagai organisasi “teroris”, menghindari negosiasi langsung dan secara semena-mena tidak pernah secara terbuka mengakui gencatan senjata tersebut.
Pada hari Rabu (12/08/2020), ‘Israel’ mengurangi area di mana ia mengizinkan warga Palestina untuk menangkap ikan dari 24km (15 mil) menjadi 13km (delapan mil), lagi-lagi menyebutnya sebagai tanggapan atas peluncuran balon. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Pengadilan di Jerman Larang Azan Lewat Pengeras Suara
- Peringatan 100 Tahun Deklarasi Balfour Diwarnai Bentrokan
- Jerman akan Berikan Kartu Khusus untuk Muslim yang Mencurigakan
- Komentar MUI Terkait Pernyataan Presiden Soal Politik dan Agama
- Hampir 400.000 Warga Marawi Kehilangan Tempat Tinggal
- MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
- Nepal Akui Islam Sebagai Agama Resmi Negara
- MUI: Imbauan Hindari Salam Lintas Agama Penting Demi Menjaga Umat
- Tutup Aurat, Sejuta Perempuan London Kenakan Hijab
- Raja Salman Instruksikan Review Penyelenggaraan Haji
-
Indeks Terbaru
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
Leave a Reply