Perempuan Bercadar yang Mundur dari MTQ Mengaku Malu Buka Aurat di Depan Umum
Pihak keluarga peserta MTQ ke-37 Tingkat Sumatera Utara yang memutskan mundur karena mempertahankan cadar, Abdul Rahman Ali meminta masyarakat Indonesia dapat menghormati perempuan yang memilih memakai cadar. Abdul Rahman yang juga kakak perempuan bercadar itu mengaku malu jika adiknya harus membuka aurat di depan umum.
Abdul Rahman menyinggung sebagian netizen yang menganggap bahwa orang yang bercadar kemudian membuka cadarnya sebentar saja tidak masalah. Alasannya karena wajah bukan aurat.
“Tapi pahamilah bahwa ketika orang yang sudah baligh terbiasa menggunakan cadar. Itu tidak bisa dibuka sedikitpun di depan yang bukan mahram dia. Ada rasa malu seperti buka jilbab begitu,” ujarnya.
Muyassarah adalah peserta cabang Tafsir Bahasa Arab dalam MTQ Tingkat Provinsi Sumut di Tebing Tinggi. Ia memilih didiskualifikasi ketika hakim juri laki-laki memintanya membuka cadar saat perlombaang berlangsung.
Keluarga Muyassarah, Abdul Rahman berharap panitia dan dewan juri dapat memahami psikologi muslimah yang pakai cadar seperti pakai jilbab umumnya. Ia menyebut bahwa dari sisi Fiqih sah-sah saja pendapat wajah tidak aurat, tapi secara kebiasaan ketika dia membuka wajah dia seperti membuka jilbabnya.
“Maunya aturanya yang disampaikan harus memahami itu juga. Karena ada sebagian orang yang menganggap cadar itu adalah sebuah kewajiban bagi dirinya, termasuk dari keluarga kami,” tambahnya.
Panitia MTQ diminta untuk memahami khilafiyah tersebut dan mencari solusinya. Misal ketika ada orang yang bercadar tidak mesti langsung didiskualifikasi. Bisa dengan menghadirkan hakim juri perempuan untuk memverifikasi data dan melakukan proses penilaian.
“Adek kami di MTQ bukan pertama saja. Bahkan sejak dari tahun 2012 dan tidak masalah dengan cadar. Kalau alasan supaya kelihatan Makhrajul Hurf dan lain sebagainya tidak masuk akal juga. Apalagi ini juga MTQ cabang Tafsir Bahasa Arab.”
Abdul Rahman berharap jangan sampai terjadi lagi diskriminasi kepada muslimah yang pakai cadar. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ini Tanggapan Resmi MUI Soal Pernyataan Ahok tentang Al Maidah 51
- Ustaz Adi Hidayat Hadiahi Umrah untuk Lalu Zohri
- Bolivia Nyatakan Israel Sebagai Negara Teroris
- PM Ceko Prediksi Muslim Jadi Mayoritas di Belanda dan Swedia
- Brunei Wajibkan Pedagang Makanan Miliki Sertifikat Halal
- Forum Pemuda Lintas Agama Minta Nobel Perdamaian Suu Kyi Dicabut
- Belanda Ancam Tutup Masjid Jika Imam Katakan Homoseksual Kejahatan
- Sadiq Khan Terpilih Jadi Wali Kota Muslim Pertama di London
- Frasa Agama di Peta Pendidikan, Ini Respons Wapres
- Tetapkan Awal Ramadhan, Al-Azhar Berharap Umat Islam Seragam
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply