Mesir Eksekusi Total 49 Tahanan dalam 10 Hari, HRW Protes
Lembaga Hak Asasi Manusia (HRW) mengecam keras pihak berwenang Mesir. Kecaman diberikan karena Mesir mengeksekusi setidaknya 49 tahanan, termasuk dua wanita, dalam 10 hari. Dalam sebuah pernyataan, kelompok hak asasi yang berbasis di New York ini mengatakan telah mengumpulkan data eksekusi antara 3 hingga 13 Oktober, berdasarkan laporan di surat kabar pro-pemerintah.
Dilansir di AhlulBayt News Agency, Ahad (25/10), HRW mengklaim 15 dari 49 yang terbunuh menjalani hukuman karena dugaan keterlibatan kekerasan politik setelah penggulingan militer pada Juli 2013 terhadap Presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi.
Beberapa dari tahanan yang dieksekusi dinyatakan bersalah dalam tiga kasus terpisah. Sebanyak 10 tahanan dituduh melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Prajurit Mesir, pada 2014.
Tiga lainnya dieksekusi karena dugaan peran mereka dalam serangan 2013 di sebuah kantor polisi di pinggiran ibu kota Kairo,. Dua tahanan dikenai hukuman atas protes yang berujung kekerasan di Alexandria, di tahun yang sama.
Menurut kelompok tersebut, lebih dari selusin eksekusi terjadi di bulan ini. Eksekusi berlangsung di fasilitas supermax terkenal di Kairo.
Eksekusi yang berlangsung menyusul bentrokan bulan lalu di bangsal hukuman mati. Bentrokan ini menewaskan empat polisi dan empat narapidana. Saat itu, pihak berwenang mengatakan empat narapidana, yang telah dijatuhi hukuman mati dalam kasus terorisme, tewas dalam upaya pelarian.
Namun, HRW dalam pernyataannya mengutip seorang pengacara HAM tanpa nama yang menggugat akun pemerintah. Pengacara itu mengatakan empat tahanan menyergap dan menikam para penjaga secara fatal selama pemeriksaan rutin.
Narapidana lain kemudian melihat pasukan keamanan memasuki sel dan suara tembakan terdengar. Tahanan lain yang dihukum mati telah dijatuhi hukuman karena berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan dan pemerkosaan. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Kardinal Australia Kecam Gereja Katolik dalam Tangani Pelecehan Seks Anak
- 70 Ormas Islam Jatim Kembali Turun Jalan dalam Aksi Bela Islam untuk NKRI
- Baznas Mualaf Center Gelar Konferensi Mualaf Borneo 2018
- Gafatar Mengaku Keluar dari Islam, MUI Menduga itu Modus
- Aishah, Miss World Muslimah 2013
- Jumlah Umat Islam di Italia Meroket dari 2.000 Menjadi 2 Juta Orang
- MUI: Tak Bisa Mengganti Puasa dengan Fidyah karena Alasan Pandemi
- Setelah Mualaf, Pegulat MMA Austria Ganti Nama Jadi Khalid
- Oman Resmikan Masjid Berarsitektur Mamluk di Wilayat A'Seeb
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma'ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. "Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina," jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. "500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad," ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply