Agamanya Dihina Presiden Macron, Paul Pogba Mundur dari Timnas Prancis
Bintang Manchester United (MU) itu dikabarkan memutuskan hal tersebut karena pernyataan presidennya pada hari Jumat seperti yang dilaporkan the Sun pada Senin (26/10/2020). Keputusan pemerintah Prancis memberi penghormatan guru yang menunjukkan karikatur menghina Nabi Muhammad disesalkan oleh Pogba, juga merupakan alasan dibalik langkah pemain Muslim ini.
Keputusan Pogba ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan rasial dan SARA pasca pembunuhan Samuel Paty, guru yang menunjukkan karikatur menghina Nabi Muhammad SAW di depan murid-muridnya. Paty dianugerahi Légion d’honneur atau Orde national de la Legion d’honneur, tanda penghargaan tertinggi yang dianugerahkan oleh Presiden Prancis, sebagai pengakuan bahwa dia meninggal karena mencoba menjelaskan pentingnya kebebasan berbicara menurut pemerintah Prancis.
Presiden Macron menggambarkan pembunuhan itu sebagai ‘serangan teroris Islam’ yang merenggut nyawa guru bahasa Prancis itu. Dia kemudian menambahkan: “Persatuan dan ketegasan adalah satu-satunya jawaban atas kejahatan terorisme Islam.”
Pengunduran diri Pogba dipublikasikan hari Ahad di situs web olahraga Arab 195sports.com. Ia mengatakan bahwa keputusan untuk memberikan Legiun d’honneur kepada guru itu dan komentar tersebut adalah motivasi atas keputusannya untuk berhenti bermain sebagai pemain internasional Prancis.
Pogba diduga menganggap keputusan itu menghina dia dan Muslim Prancis, terutama karena Islam adalah agama kedua di Prancis setelah Kristen. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Bintang Muslim di Timnas Prancis
- Enggan Gunakan Kerudung, Calon Presiden Prancis Batal Bertemu Mufti Libanon
- Mantan Presiden Prancis Dukung Larangan Jilbab di Universitas
- Paul Pogba Ungkap Alasan Jadi Muslim: Islam itu Indah
- Presiden Prancis Emmanuel Macron Bela Penerbitan Ulang Karikatur yang Menghina Nabi Muhammad
Indeks Kabar
- GNPF MUI: Umat Islam jangan Dimusuhi dan Bukan Ancaman
- Survei Ungkap Ketakutan Warga Eropa Terhadap Imigrasi Muslim
- Paus Fransiskus Mengimbau Setiap Paroki Tampung Satu Keluarga Migran
- Harapan dan Doa di Pengujung Ramadhan
- Rumah Dibuldoser Zionis, Warga Palestina Hidup di Gua-Gua
- Tiga Fatwa Persatuan Ulama Dunia Terkait Serangan Paris
- Kristen Malaysia Resmi Dilarang Gunakan Kata Allah
- Islam, Agama Terbesar Kedua di Italia
- Pengadilan Italia: Yerusalem Bukan Ibu Kota ‘Israel’
- Bantuan bagi Rohingya Dipersulit, PBB Berkompeten Laporkan ke Mahkamah Pidana Internasional
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply