Dewan Muslim Los Angeles Apresiasi Gerak Cepat Joe Biden
Dewan Hubungan Amerika-Islam di Los Angeles memberikan apresiasi kepada Presiden Joe Biden atas gerakan cepatnya untuk membatalkan kebijakan ‘Larangan Muslim’ yang diberlakukan oleh pemerintahan sebelumnya.
“Ini melegakan. Ini sangat tepat karena salah satu hal pertama yang dilakukan mantan Presiden Trump ketika dia menjabat adalah menandatangani perintah eksekutif yang mengerikan dan tidak adil itu,” kata Hussam Ayloush, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam, kantor Greater Los Angeles Area, yang dikutip di ABC, Jumat (22/1).
Ayloush berharap akhir dari pembatasan perjalanan dari negara-negara mayoritas Muslim akan menyatukan kembali keluarga yang dipisahkan oleh perintah eksekutif Trump sejak 2017 lalu. “Ada banyak orang yang telah ditolak visanya, ditolak kemampuannya untuk melanjutkan petisi mereka untuk datang ke AS. Kami berharap akan ada proses yang dipercepat untuk kasus-kasus ini,” kata Ayloush.
Departemen Keamanan Dalam Negeri mengumumkan akan menghentikan deportasi beberapa imigran tidak berdokumen di AS selama 100 hari sambil meninjau kebijakan saat ini. Selain itu, Gedung Putih meluncurkan undang-undang yang menyediakan jalur untuk kewarganegaraan.
Sebagai kebalikan dari lebih banyak kebijakan Trump, AS akan bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia. Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy mengecam keputusan itu sebagai menenangkan organisasi yang disalahkan karena menyebarkan virus.
Biden juga akan mencabut perintah eksekutif Trump tentang Sensus, meminta setiap penduduk di AS untuk dihitung meskipun status hukum mereka. Data sensus digunakan untuk mengalokasikan segalanya mulai dari suara elektoral hingga kursi kongres. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Anggota Dewan Kemanan Nasional AS Beragama Islam Mengundurkan Diri
- Anggota Dewan Larang Warga Hindu Izinkan Muslim Masuk Rumah
- Joe Biden Minta Bantuan Muslim untuk Kalahkan Trum
- Ketua Dewan Fatwa UEA ‘Dicopot’ dari Keanggotaan Konferensi Islam setelah Mendapat Reaksi Keras
- Pemimpin Muslim Gelar Protes Tolak Kebijakan Trump
Indeks Kabar
- Ustaz Abdul Somad: Syukuri Kemerdekaan dengan Keimanan
- Tidak Hanya Jadi Imam Masjid, Hafidz Quran Juga Bisa Jadi Pengusaha
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
- Sejumlah Hotel di Guangzhou Tolak Tamu dari Lima Negara Muslim
- DPR Minta Kepala BPIP Tarik Ucapan “Agama Musuh Pancasila”
- ICMI Ajak Elemen Demokrasi Kutuk Percobaan Kudeta Turki
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Beberapa Keanehan saat Kericuhan Usai Aksi Bela Islam II
- Kata Seorang Uskup di Kolombia Murid Yesus Mungkin Ada yang Gay
- MUI Berharap Kontestan Pemilu Junjung Tinggi Etika dan Moral
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply