Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?

Allah SWT senatiasa memberikan petunjuk kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Dan Nabi Muhammad SAW datang untuk membimbing umatnya ke jalan yang lurus. Manusia memerlukan hidayah dari Allah SWT dalam kehidupannya. Kebutuhan hidayah jauh lebih besar dari makanan dan minuman. Hal ini karena makan dan minum hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia di kehidupan yang singkat dan fana ini.

Dikutip dari laman Islamweb pada Senin (15/2), terdapat sejumlah dalil baik dari Alquran dan hadits yang menjelaskan mengapa kita dituntut senantiasa meminta hidayah. وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰى “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.” (QS Ad-Dhuha: 7).

Maksud ayat ini adalah, semula Rasulullah SAW belum menyadari tentang wahyu yang akan diturukan kepada beliau. Hal ini sebagaimana penegasan ayat lainnya yaitu:

وَكَذٰلِكَ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ رُوۡحًا مِّنۡ اَمۡرِنَا‌ ؕ مَا كُنۡتَ تَدۡرِىۡ مَا الۡكِتٰبُ وَلَا الۡاِيۡمَانُ وَلٰـكِنۡ جَعَلۡنٰهُ نُوۡرًا نَّهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَا‌ ؕ وَاِنَّكَ لَتَهۡدِىۡۤ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍۙ

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) rµh (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Alquran) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Alquran itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.” (QS Asy-Syura: 52).

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan, bahwa Allah SWT berfirman:

يا عبادي كلكم ضال إلا من هديته، فاستهدوني أهدكم “Wahai hamba-Ku, kalian semua itu sebenarnya sesat kecuali Aku berikan petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, Aku akan berikan hidayah.”

Umat Islam juga senantiasa memohon petunjuk jalan yang lurus kepada Allah SWT dalam setiap sholatnya. Ini terkandung dalam surat yang wajib dibaca ketika sholat yakni Al-Fatihah. Allah SWT berfirman:

{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ} “Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Seorang hamba senantiasa kebutuhannya sangat mendesak terhadap kandungan doa (dalam ayat) ini, karena sesungguhnya tidak ada keselamatan dari siksa (neraka) dan pencapaian kebahagiaan (yang abadi di surga) kecuali dengan hidayah (dari Allah SWT) ini. Maka barangsiapa yang tidak mendapatkan hidayah ini berarti dia termasuk orang-orang yang dimurkai Allah (seperti orang-orang Yahudi) atau orang-orang yang tersesat (seperti orang-orang Nasrani.” (sumber: ROL)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>