Khasiat Setiap Gerakan Salat Untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Nyeri Punggung

Salat merupakan kewajiban fundamental umat muslim. Jika dikerjakan berpahala, kalau ditingkalkan mendapat dosa dari Tuhan. Bukan hanya sekedar kewajiban spiritual, ternyata gerakannya punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Bukan tanpa dasar, penelitian dari Binghamton University, State University of New York, menyatakan gerakan fisik yang kompleks saat salat dapat mengurangi nyeri punggung bagian bawah. Apalagi salat dikerjakan secara rutin lima waktu dalam sehari, tentu secara benar dan teratur.

Peneliti menganalisis gerakan digital pada komputer dari para partisipan, yakni pria-pria dan wanita sehat asal India, Asia, dan Amerika, serta relawan yang menderita nyeri punggung bawah. Temuannya menunjukkan bahwa gerakan membungkuk saat salat adalah gerakan yang memberi tekanan pada punggung bawah. Namun untuk mereka yang mengalami nyeri punggung bawah, gerakan yang melibatkan lutut dan bagian punggung itu justru dapat jadi terapi mengurangi rasa sakit.

Saat takbir sambil berdiri dapat melancarkan aliran darah ke arah torso. Posisi berdiri saat takbir pun baik untuk postur tubuh ideal. Gerakan yang memposisikan tubuh harus benar-benar tegak dan menopang berat badan. Apalagi dilakukan beberapa kali dalam sehari bermanfaat melatih postur tubuh lebih tegak.

Gerakan sujud juga membantu mengalirkan darah menuju otak. Karena posisi jantung lebih tinggi dari kepala. Apabila dilakukan terus-menerus, tanpa sadar gerakan sujud dapat memperkuat otot-otot abdominal.

Selanjutnya gerakan shalat baik untuk sistem pencernaan. Saat salat subuh misalnya, dalam keadaan perut kosong gerakan shalat dapat meningkatkan fungsi organ hati, merelaksasikan usus besar, serta membantu kinerja usus menjadi lebih baik.

Saat rukuk punggung membungkuk 90 derajat. Posisi ini bisa meregangkan beberapa bagian tubuh, seperti betis, paha, juga punggung dan baik untuk melancarkan aliran darah.

Selain manfaat secara fisik, salat juga baik bagi kesehatan psikologis. Salat juga bisa jadi bentuk terapi psikologis yang menenangkan jiwa. Selama salat ada gerakan yang lembut, harmoni, dan juga koordinasi dari setiap gerakan dari awal hingga selesai. (sumber:tempo.co)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>