Islamofobia: Mahasiswi Muslim di New York jadi Korban Penyiraman Air Keras
Keluarga Muslim yang tinggal di Long Island, New York, Amerika harus meminta bantuan publik setelah salah satu anggotanya mengalami penyiraman air keras yang diduga bermotif Islamofobia di jalan Elmont.
Pelaku penyerangan yang berjumlah satu orang menyiramkan air keras ke wajah Nafiah Ikram. Identitas dan motif pelaku masih menjadi misteri. Seperti yang dilaporkan Carolyn Gusoff dari CBS2 pada Kamis (22/04/2021), Nafiah Ikram dengan berani berbicara setelah serangan yang tidak dapat dipahaminya itu.
“Seluruh hidup saya berubah dalam hitungan lima menit,” katanya. “Kami tidak menyadari apa yang kami miliki sampai itu hilang.” Yang hilang adalah kehidupan yang dia kenal sebagai mahasiswa Universitas Hofstra. Sekarang wajah dan lengannya dipenuhi luka bakar akibat air keras.
Sebuah pernyataan dari Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) mengatakan Nafiah Ikram yang berusia 21 tahun menghabiskan 15 hari di rumah sakit, dan dibutakan; wajah, dada dan lengannya terbakar parah.
CAIR-NY menuntut serangan penyiraman air keras itu diselidiki sebagai kemungkinan “kejahatan rasial”, meskipun polisi belum membuat keputusan itu. Serangan terjadi pada 17 Maret, saat dia pulang kerja, berjalan dari mobilnya, dia melihat seorang pria mengawasi dari sudut. Pria itu berlari ke arahnya dan melemparkan secangkir cairan ke wajahnya.
“Saya mulai menangis dan, seperti, saya panik. Saya seperti, ‘Ayah, seseorang melemparkan sesuatu ke wajah saya!’ Dan dia seperti, ‘Ya Tuhan, ini asam,’ “kata Nafiah. Air keras tercecer jalan masuk Arlington Avenue, begitu juga di mata dan tenggorokannya. “Dia dirawat di rumah sakit selama tiga minggu, dan dia masih belum bisa makan dengan benar. Dia tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas. Hanya satu mata yang berfungsi,” kata ayahnya, Sheikh Ikram.
“Saya hanya bisa melihat warna, tapi hanya itu,” kata Nafiah. “Itu adalah mimpi buruk yang mengerikan bagi kami,” kata ibunya, Sherina Mohammed. Serangan itu tidak beralasan. Penyerang yang tidak bisa dikenali tidak mengatakan apa-apa. “Saya ingin tahu, seperti, apa alasannya? Seperti, apa yang bisa saya lakukan pada seseorang?” kata Nafiah.
“Yang jadi pertanyaan besarnya karena dia tidak punya musuh. Kami tidak punya musuh,” kata Sheikh Ikram. Ada banyak dukungan terhadap keluarga itu.
“Kami ingin menemukan orang-orang yang melakukan kejahatan yang mengerikan dan keji ini,” kata koki selebriti Padma Lakshmi dalam sebuah video yang diposting di Instagram. Laksmi dan tokoh masyarakat mengimbau masyarakat membantu penegakan hukum.
“Jika kamu tahu sesuatu, katakan sesuatu. Jika Anda melihat sesuatu, katakan sesuatu, ”kata Carrie Solages Legislator Nassau County. Tersangka, 6’2 ″ dengan postur kurus, melarikan diri dengan Nissan Altima merah 2013-15. Keluarga Ikram tidak percaya ini adalah kejahatan rasial, tetapi mereka hidup dalam ketakutan.
Polisi menawarkan $ 100.000 atau Rp 1,4 miliar sebagai hadiah uang untuk informasi tentang kasus ini. Baru-baru ini berbagai insiden kejahatan rasial terjadi terjadi di Amerika Serikat. Data FBI pada 2019 menyebut hampir 12.000 kasus kejahatan kebencian bermotif ras dan etnis di Amerika Serikat. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- Potensi zakat muslim Indonesia capai Rp286 triliun
- Ustaz Somad Ajak Umat Rawat Multikulturalisme
- Rumah Sakit Ambles di Palu, Pasien-Perawat Ikut Tenggelam
- Populasi Pemuda Muslim Inggris Terus Meningkat
- MUI: Radikalisme tidak Diukur dari Aksesoris Seperti Cadar
- Prancis Siapkan UU Anti-Zionis dengan Anti-Semit, Tapi Anti Islam Tidak
- 5 Tahun, Kemenag Hasilkan Terjemahan Al-Qur’an 21 Bahasa Daerah
- Usai Dilantik, Wamenag Zainut: Radikalisme bisa Dipicu Ketidakadilan
- Rumah Zakat: Pertumbuhan Wakaf 2019 Sebesar 155 Persen
- Cukuplah dengan Bismillah
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply