Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam

Lea South lahir 28 Mei 1973, lebih dikenal sebagai Ismael Lea South setelah dia memeluk Islam. Ismael merupakan seorang rapper Inggris, aktivis komunitas dan keturunan Jamaika.

Ismael tinggal di Willesden, London, Inggris. Kedua orang tuanya berasal dari Jamaika, ayahnya datang ke Inggris pada akhir 1950-an dan ibunya pada awal 1960-an. Dia dibesarkan sebagai seorang Nasrani.

South bersekolah di South Kilburn High School dan belajar pemasaran di London College of Communication. Dia mulai menulis lirik sejak berada di sekolah tersebut. Dia kemudian bergabung dengan grup underground Strictly Business dengan Gee dan Mic Check One. Mereka kemudian menandatangani kontrak label rekaman underground.

Dia masuk Islam dalam proses ini dan pergi karena ketidaksepakatan konten artistik South bertemu Rakin Fetuga di Hyde Park ‘s Speakers’ Corner dan kemudian di sebuah acara Muslim di Universitas Westminster. Setelah bekerja sama dalam bisnis aromaterapi, Rakin dan dia membentuk grup Mecca2Medina pada 1996.

South adalah manajer proyek dan acara untuk Black Youth Drugs Line, yang bekerja melawan narkoba dan perilaku antisosial di kota-kota dalam Inggris.

Dia menjadi co-host dan mengelola panggung perkotaan di Islam Expo di Olympia dan Acara Perdamaian dan Persatuan Global di ExceL Exhibition Center. Ia membawakan acara perkotaan saluran Islam, Brother’s in the Deen.

Pada 2006, South mendirikan The Salam Project bersama Rakin Fetuga, yang menyelenggarakan acara dan prakarsa Islam perkotaan. Ia mengorganisasi acara Muslim Hip Hop dan komedi seperti Muslim Hip Hop Summit. Ia juga ikut mendirikan TSP Urban Youth.

Ia juga bekerja sebagai konsultan dalam proyek perkotaan Islam di komunitas Muslim dan menjadi mentor pembelajaran di Bright Futures Consulting. Dia saat ini bekerja di label rekaman Crescent Moon Media.

Pada Maret 2014, South diwawancarai Mark Dean di Radio BBC Northampton , membahas dukungan khusus untuk mualaf Muslim dari komunitas Afrika dan Karibia Inggris. Pada April 2008, South menikah. Dia tinggal di London bersama istri dan putrinya.

Mengenal Islam

Biasanya musik hanya akan menjadi hiburan bagi setiap orang. Namun berbeda bagi Ismael. Musik mengubah kehidupannya khususnya perkenalannya dengan Islam.

“Sekolah kami memiliki warisan Afrika dan Afro-Karibia yang besar. Kami biasa mendengarkan orang-orang seperti Big Daddy Kane, A Tribe Called Quest, Public Enemy, Eric B & Rakim,” kata dia pada program BBC Radio 4 setiap Ahad.

Meskipun awalnya dia mengakui Ismael hanya akan menganggukkan kepala mengikuti irama. Ismael kemudian mulai memperhatikan lebih banyak tentang apa yang dikatakan artis favoritnya.

Ini adalah masa ketika banyak rapper menggunakan frase bahasa Arab, akan tetapi mereka tidak semuanya Muslim. Hal yang aneh di telinganya adalah ketika artis favoritnya sering mengucapkan kata insya Allah.

Namun Ismael tidak memahami arti dari kata tersebut. Dia juga mulai lebih memperhatikan artis yang memiliki pemahaman musik lebih dalam.

“Beberapa rapper yang akan nge-rap tentang bagaimana mereka mulai melihat kehidupan sedikit lebih dalam dan mereka nge-rap tentang spiritualitas,” jelas Ismael.

Contoh yang dia berikan adalah hip-hop klasik 1987 oleh Eric B & Rakim, di mana Rakim mengatakan bahwa dia dulunya adalah anak laki-laki yang nakal tetapi kemudian dia mengetahui bahwa itu bukanlah cara untuk hidup dan sekarang dia ingin mendapatkan sembilan dibanding lima.

“Saya dulu berpikir apa yang membuatnya berubah dari seperti itu menjadi ingin mendapatkan sembilan dibanding lima dan dia sering menyebutkan frasa Islami, sehingga membuat saya berpikir,” katanya.

Momen besar berikutnya bagi Ismael adalah ketika dia diundang seorang temannya untuk mengunjungi Speaker’s Corner di London pusat tempat grup rap Cash Crew tampil saat tur.

“Jadi kami pergi ke Hyde Park Corner tanpa mengetahui apa itu Hyde Park Corner dan saya terpesona. Saya melihat orang Kristen, Muslim, Yahudi, sosialis, agnostik, berdebat satu sama lain dan saya berpikir ‘oh astaga, tempat ini brilian,” ujar dia.

Dia juga bertemu dengan pembicara lain bernama Muhammad Khaja yang akan berdampak besar pada masa depannya.

Dia memiliki warisan yang sama dengan Ismael Afro-Karibia, dia mengenakan pakaian Islami Afrika dan ketika dia berbicara dan berdebat, tidak ada yang bisa menyainginya.

“Saya mulai bertanya kepadanya tentang Islam, saya berkata ada beberapa hal yang saya tidak benar-benar setuju dengan Islam dan dia mendobraknya,” kata dia.

Enam bulan kemudian, Ismael mendapat telepon dari temannya yang menyarankan agar mereka mengunjungi masjid. Saat di sana, dia kembali bertemu dengan Muhammad Khaja.

“Dia berkata, ‘Halo, apakah Anda ingat saya? Saya ingin berbicara lebih banyak tentang Islam’, dan kemudian dari sana saya mulai belajar dan belajar,” kenangnya. Meskipun awalnya ragu untuk menjadi seorang muslim, karena dia masih ingin bersenang-senang selagi masih muda. Ismaelnakhirnya memutuskan bahwa dia siap untuk pindah agama. “Dan begitulah cara saya memeluk Islam,”ujar dia.

Meski hip-hop telah membantunya menjadi seorang Muslim, masih butuh waktu lama bagi keluarganya, yang non Muslim untuk menerima kehidupan baru ini. “Ketika saya memeluk Islam, saya berhenti minum, saya berhenti makan daging babi, saya berhenti berpesta tetapi keluarga saya mengira saya gila,” katanya.

Tapi ketika dia memberi tahu ibunya bahwa dia ingin berumah tangga dan menikah, ibunya mendengar dan menyetujui keinginannya. Sehingga tak butuh waktu lama Ismael mendapat pertentangan dari keluarga. Persetujuan ibuna itulah yang kemudian membuat hatinya lebih tenang. (sumber: ROL)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>