Dewan Sekolah di Kanada Sepakati Program Anti-Islamofobia
Otoritas sekolah di kota metropolitan terbesar Kanada, Toronto, secara bulat menyepakati program melawan Islamofobia dan kebencian anti-Muslim. “Kami telah mendengar langsung dari komunitas kami dan memiliki data untuk menunjukkan bahwa Islamofobia terus berdampak pada siswa dan staf kami secara teratur,” kata Ketua Dewan Sekolah Distrik Toronto (TDSB) Rachel Chernos Lin dalam sebuah pernyataan.
“Dengan mengambil pendekatan terfokus untuk menghadapi Islamofobia, kami memungkinkan lebih banyak anggota komunitas sekolah kami merasa aman dan diterima di sekolah dan tempat kerja, ” tambahnya dikutip DailySabah.
Dewan tersebut membina sekitar 235.000 siswa di Kelas 7 hingga 12, dan kira-kira satu dari lima mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Langkah selanjutnya adalah dewan mengembangkan dan memberlakukan program.
Belum disebutkan jadwal yang dirilis untuk pelaksanaannya, tetapi dewan akan berkonsultasi dengan kelompok-kelompok untuk mengumpulkan ide-ide yang akan dimasukkan ke dalam strategi.
Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) – organisasi advokasi Muslim terbesar di Kanada – menyambut baik berita tersebut. “Insiden Islamofobia telah meningkat di seluruh negeri dalam beberapa tahun terakhir,” kata NCCM dalam rilis berita.
“Ini termasuk di dalam ruang kelas kita di Toronto dan sekitarnya. Sudah saatnya para pemimpin kita menerapkan strategi anti-Islamofobia yang nyata untuk membantu melindungi anak-anak kita. Siswa Muslim tidak perlu khawatir tentang keselamatan dan kelangsungan hidup mereka di ruang kelas dan sekolah kita.”
“Studi dan laporan tentang pengalaman hidup siswa Muslim di sistem sekolah Kanada memberi tahu kami bahwa Islamofobia ada dalam banyak hal,” kata NCCM. “Ini adalah langkah nyata ke arah yang benar dalam komitmen TDSB terhadap kesetaraan dan inklusi,” tambahnya.
Dewan Toronto adalah yang kedua mengsetujui strategi untuk melawan Islamofobia. Pada bulan Januari, Dewan Sekolah Distrik Peel, yang terletak di barat laut Toronto, menjadi dewan sekolah pertama di Kanada yang memberikan suara untuk mengatur dan menerapkan strategi anti-Islamofobia. (sumber: hidayatullah/dailysabah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Dompet Dhuafa Inisiasi Program Sekolah Literasi Indonesia
- Intimidasi Anti Islam Naik di Kanada Setelah Serangan Terhadap Tentara
- Paus Fransiskus Tanggapi Temuan Jasad Anak Pribumi Kanada
- Prancis Siapkan UU Anti-Zionis dengan Anti-Semit, Tapi Anti Islam Tidak
- Sekolah Katolik Ini Pertahankan Ruang Ibadah untuk Siswa Muslim
Indeks Kabar
- 1.500 Tahanan Taliban Dibebaskan, Amerika Tarik Pasukanya
- Masjid untuk Perempuan Amerika Resmi Dibuka
- DMI Imbau Masjid-masjid Dijadikan Penampungan Korban Banjir
- Tetapkan Awal Ramadhan, Al-Azhar Berharap Umat Islam Seragam
- Adara Relief: Cukup Menjadi Manusia untuk Membantu Palestina
- Mengaku Cabuli Anak Ratusan Kali Pendeta Jerman Hanya Dihukum Terapi
- Perkosaan 58 Anak di Kediri Dinilai Kejahatan Kemanusiaan
- Erdogan: Menyerang Isis Hanya Kedok, Rusia Bantai Rakyat Suriah
- Soal Kartun Nabi, Pemerintah Sebaiknya Desak Prancis untuk Tekan Charlie Hebdo
- Kawasan Latin Alami Peningkatan Jumlah Pemeluk Islam
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply