Kritik Erdogan: Barat Lantang Bela Korban Charlie Hebdo, Tapi Diam Sikapi Genosida Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Barat karena mengabaikan fanatisme yang melegitimasi pembunuhan anak-anak. Erdogan mengundang dunia Muslim untuk mengangkat suara mereka, melawan kekejaman Israel dengan pertanyaan sederhana: Jika tidak sekarang, kapan?
Erdogan mengulangi kritiknya terhadap Israel dan Barat di tengah konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung. Erdogan, berpidato di sebuah acara di Tashkent, Uzbekistan, meminta dunia Muslim untuk mengambil tindakan untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza. “Kapan umat Islam akan meninggikan suara mereka, jika tidak sekarang?” Kata Erdogan dilansir dari Daily Sabah, Jumat (10/11/2023).
Presiden mencatat bahwa dunia sedang menghadapi fanatisme melegitimasi bahkan pembunuhan anak-anak. Dengan 73 persen korban yang meninggal dalam serangan-serangan bom Israel adalah anak-anak dan wanita. “Mereka terus membom daerah permukiman sipil,” katanya.
Erdogan mengkritik pendekatan munafik terhadap situasi tersebut. Mengingat pertemuan para pemimpin dunia pada 2015 atas serangan terhadap publikasi Prancis Charlie Hebdo, Erdogan mengatakan mereka berkumpul ketika 25 orang tewas tetapi diam saja dengan pembunuhan 10 ribu orang di Gaza.
“Negara-negara Barat menyaksikan pembantaian itu dari jauh. Apalagi kritik (dari Israel), mereka tidak bisa menyerukan gencatan senjata. Mereka yang menutup mata terhadap pembakaran Quran tidak dapat mentolerir orang-orang yang memegang bendera Palestina,” katanya, mengacu pada tindakan keras brutal terhadap demonstn yang mengutuk Israel dan mengekspresikan solidaritas dengan warga Palestina di negara-negara Barat.
Erdogan juga mengatakan Turki mengerahkan upaya diplomatik dan upaya untuk bantuan kemanusiaan. Presiden mengumumkan bahwa ibu negara dari seluruh dunia akan bersidang di Turki pada 15 November melalui inisiatif ibu negara Emine Erdogan.
“Sebuah pendirian yang kuat akan dipamerkan untuk mengakhiri rasa sakit warga Gaza yang tidak bersalah,” kata presiden. Dia menggarisbawahi bahwa Turki melanjutkan upaya diplomatiknya untuk mengakhiri konflik dan juga mengejar upaya kemanusiaan. “Kami mengirimkan 10 muatan pesawat bantuan, total lebih dari 230 ton. Kami sedang mengatur pengiriman dua kapal sipil dengan bantuan kemanusiaan,” katanya.
Sejak konflik Palestina-Israel meletus pada 7 Oktober, Kepresidenan Turki, pemerintah dan bangsa bersatu untuk mengakhiri pembunuhan warga sipil Palestina dan meringankan penderitaan mereka melalui upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan.
Turki bekerja keras untuk membela perjuangan Palestina karena Israel tanpa ampun melanjutkan pembunuhan warga sipil di wilayah Palestina, dari Gaza hingga Tepi Barat. Segera setelah tahap baru konflik pecah pada 7 Oktober, negara itu dimobilisasi untuk mengakhiri apa yang dikatakan pemerintah sebagai kejahatan perang yang merupakan genosida yang menargetkan orang Palestina. (sumber: ROL/daily sabar)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Erdogan Kecam Pelarangan Akses ke Masjid Al-Aqsha, Desak Dunia Bertindak
- Erdogan: Demi Yerusalem, Turki Tak akan Menyerah pada Israel
- Korban Tewas Gaza Lewati 500, Turki Nyatakan Berkabung Nasional
- Ribuan Yahudi Prancis Eksodus ke Israel Pasca Serangan Charlie Hebdo
- UBN: Kemenangan Erdogan Pengaruhi Upaya Pembebasan Palestina
Indeks Kabar
- Anak Indonesia Juara Kompetisi Alquran di Australia
- Mewaspadai Kasus Puluhan Mushaf Qur’an Mengambang di Sungai Tarakan
- Israel Tangkap Imam Besar Masjid Al Aqsa
- PKI Muncul lagi Lewat Buku, Pengamat Ajak Awasi Menu Bacaan Generasi Muda
- Masyarakat Muslim ’25 Juta’ di Rusia Kuat dan Terus Tumbuh
- Islam Ajarkan Umatnya Menjadi Kaya
- Jaga Aqidah dan Akhlak, TNI Dorong Para Santri Jadi Benteng Terakhir NKRI
- Kudeta Myanmar, MUI Ajak Ormas Ingatkan Nasib Rohingya
- KPAI: Indonesia jadi Surga Predator Kekerasan Seksual Anak
- MUI Imbau Umat Islam Shalat Gerhana Matahari
-
Indeks Terbaru
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
Leave a Reply