Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
Malam lailatul qadar menjadi malam yang sangat dinanti-nanti kehadirannya, karena malam ini memiliki banyak sekali keistimewaan. Salah satu dari keistimewaan itu ialah di mana malaikat turun ke bumi pada malam lailatul qadar.
Menurut Abdul Hamid Kisyik dalam ‘Aalamul Malaa-ikah, malam lailatul qadar merupakan malam dimulainnya penurunan wahyu Al-Qur’an kepada Muhammad SAW, di mana para malaikat turun ke permukaan bumi pada malam tersebut.
Dengan kata lain, malam ini merupakan malam diturunkannya kitab suci Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia sebagai tanda izin diturunkannya wahyu kepada penutup para nabi. Untuk kepentingan ini, para malaikat turun.
Pada malam itu, Malaikat Jibril turun dan hal ini dijelaskan dalam surah Al-Qadar ayat 4-5:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.”
Para malaikat tidak turun atas kehendak diri mereka sendiri, akan tetapi tetap mengikuti perintah dan izin dari Allah SWT.
Al-Qurthubi menafsirkan ayat mulia tersebut, bahwa para malaikat turun dari seluruh lapisan langit serta dari Sidratul Muntaha, sedangkan tempat malaikat Jibril AS adalah di tengah-tengahnya. Mereka turun ke permukaan bumi dan mengamini doa manusia hingga waktu terbit fajar.
Anas berkata, “Pada malam lailatul qadar malaikat Jibril turun dalam sekelompok besar para malaikat yang bersholawat dan memberi selamat kepada setiap hamba yang berdiri dan duduk sambil berzikir kepada Allah SWT.”
Sementara itu Asy-Sya’bi berkata, “Malam itu adalah malam pemberian salam keselamatan para malaikat kepada para ahli masjid dari sejak matahari terbenam hingga terbit fajar. Mereka berjalan kepada setiap orang mukmin sambil mengatakan, ‘Salam sejahtera bagimu, wahai orang mukmin.'”
Malaikat Turun ke Bumi Membawa Keberkahan
Dalam Kitab Alam al-Ghayb fi al-Aqidah al-Islamiyyah karya Muhammad Sayyid Ahmad al-Musayyar turut disebutkan, tujuan malaikat turun ke bumi pada malam lailatul qadar adalah untuk memberikan berkah, kabar gembira, dan kebaikan kepada para hamba Allah SWT yang beribadah.
Tujuan turunnya para malaikat ke bumi pada malam lailatul qadar juga disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surah Al Qadar ayat 4.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
Imam Ibnu Katsir menafsirkan, ayat tersebut menjelaskan bahwa banyak malaikat yang turun pada malam kemuliaan ini (lailatul qadar) karena berkahnya banyak. Ibnu Katsir menjelaskan lebih lanjut, para malaikat turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat, sebagaimana mereka turun ketika Al-Qur’an dibacakan.
Imam Baihaqi dalam Kitab Fadha ‘Ilul Quqat, menjelaskan beberapa hadis yang berkaitan dengan hal ini.
Abu Abdullah al-Hafizh menuturkannya dari Abu Manshur al-Hamsyadzi dari Abu Sa’id ibn A’rabi bahwa Yahya ibn Abu Masarrah berkata, “Aku pernah thawaf di malam kedua puluh tujuh Ramadan dan pada siang harinya aku melihat para malaikat thawaf di Baitullah.”
Riwayat yang sama dari Abu Sa’d Abdul Malik ibn Abu Utsman az-Zahid, Abu Muhammad al Mishri di Mekah berkata, “Aku beriktikaf di sebuah masjid di Mesir. Di dekatku ada Abu Ali al-La’ki kemudian aku tertidur dan bermimpi seakan-akan pintu langit terbuka dan para malaikat turun sembari bertahlik dan bertakbir. Aku pun terjaga dan aku berkata, ‘Inilah malam lailatul qadar. Ketika itu adalah malam kedua puluh tujuh.”
Adapun doa-doa yang disunnahkan untuk dibaca pada malam ini adalah sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut:
Aisyah RA berkata kepada Rasulullah SAW, “Apabila aku menjumpai malam lailatul qadar, apa yang harus aku baca?” Beliau menjawab,
اللَّهُمْ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Arab latin: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni
Artinya: “Ya Allah engkau Maha Pengampun dan suka memberi ampun, maka ampunilah aku.” (sumber: detik.com)
Leave a Reply