Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
Google kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 20 karyawannya karena sikap mereka yang menentang kontrak perusahaan tersebut dengan Israel dan agresi Zionis di Gaza. Raksasa teknologi itu sebelumnya telah memecah 28 karyawan karena alasan yang sama. Hingga kini total telah 50 karyawan telah dipecat oleh Google, lansir Washington Post (23/04).
Hal ini terjadi setelah CEO Google Sundar Pichai berpendapat bahwa perusahaan ini tidak berpolitik. Selain itu, kepala keamanan global Chris Rackow juga menimbang bahwa perusahaan teknologi raksasa ini tidak akan mentolerir protes dengan kaliber dan perilaku seperti ini.
Ia mengatakan, “Perilaku seperti ini tidak memiliki tempat di tempat kerja kami dan kami tidak akan mentolerirnya,” dan “Setelah penyelidikan, hari ini kami memberhentikan dua puluh delapan karyawan yang terbukti terlibat. Kami akan terus menyelidiki dan mengambil tindakan yang diperlukan”.
Seorang juru bicara Google mengkonfirmasi PHK tersebut setelah perusahaan melakukan investigasi terhadap protes pada 16 April yang terjadi di dua kantor Google di Sunnyvale, California, dan New York City di mana para karyawan pro-Palestina melakukan aksi mogok kerja selama 10 jam.
Proyek Nimbus
Proyek Nimbus adalah sebuah layanan cloud yang memungkinkan penyimpanan data, pengumpulan, dan prediksi potensi data dan motif. Kontrak yang dimaksud telah ditandatangani oleh Google pada April 2021 dengan tambahan Amazon juga.
Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah mengakibatkan terbunuhnya lebih dari 34.151 warga Palestina yang di antaranya adalah anak-anak tak berdosa.
Selain itu, setidaknya 77.084 orang terluka akibat serangan yang terus berlanjut dan 27 anak menjadi korban malnutrisi, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Rusia Serius akan Jual Daging Babi ke Indonesia
- Panitia Larang Jilbab, Tim Basket Putri Qatar Mundur dari Asian Games
- Cina Larang PNS dan Siswa Berpuasa
- Jawa Barat Dinobatkan Sebagai Provinsi Halal
- Diskriminasi Nama “Muhammad” Tunjukkan Pemerintah Makin Tak Kreatif Monitoring Warga
- Muslim Alaska Akhirnya Punya Masjid Pertama
- Relawan Targetkan 10 Ribu Alquran untuk Masjid Kena Banjir
- Beijing Lancarkan Perang Tersembunyi Terhadap Islam dan Muslim Uighur
- MUI Tegaskan, Imunisasi Boleh tapi Wajib dengan Vaksin Halal dan Suci
- Elit Uni Eropa: Islam Adalah Eropa, Eropa Adalah Islam
-
Indeks Terbaru
- Israel Tutup Paksa Kantor dan Saluran Berita Aljazeera
- Tinggalkan Hindu, Sutradara Ternama Pakistan Parmesh Adiwal Memeluk Islam
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
Leave a Reply