Kategori: Kristologi

Ini Ayat Al Kitab yang Kontradiksi dengan Trinitas

Yang pertama sekali harus kita yakini berkenaan dengan Al Kitab adalah bahwasanya kitab suci baik itu Taurat maupun Injil tidaklah terjamin keasliannya sebagaimana diturunkan kepada Nabi Musa dan Isa alaihi salam, Allah taala tidak memberikan jaminan penjagaan keduanya dari perubahan sebagaimana pada Alquran.

Allah taala sendiri telah mengabarkan bahwa para ahli kitab telah melakukan perubahan pada Al Kitab baik berupa tambahan maupun pengurangan, sehingga sering ditemukan kontradiksi antara ayat yang satu dengan yang lain, Rasulullah shallallah alaihi wa sallam memberi kita petunjuk bagaimana menyikapi alkitab dalam sabdanya, “Bila datang ahlu kitab memberi kabar kepada kalian (tentang Al Kitab) maka janganlah kalian percayai ataupun kalian dustai, tapi katakanlah kami beriman kepada Allah dan Rasul-Nya” (HR. Abu Daud).

10 Bukti Yesus Bukan Tuhan

1.Silsilah Yesus Kristus

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… (Matius 1 : 1 …… dst).

Sebenarnya silsilah Yesus (Nabi Isa as) hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus (Nabi Isa) lahir dari kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus (Isa) bin Maryam, bukannya Isa (Yesus) bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100% manusia dan bukan Tuhan.

Yang namanya Tuhan (Allah), mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :

Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan !
Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !!

Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat 3 dijelaskan sebagai berikut :

هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأَخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُ‌ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. 57 Al Hadiid 3)

Ayat tersebut menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara Yesus (Nabi Isa) berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan berakhir dengan kematiannya.

1. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan !

2. Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan !!

2. Kelahiran Yesus Kristus

“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1 : 21).

Ayat tersebut merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel.

Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan.
Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Yesus menjadi penyelamat umatnya (Bani Israel) berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan.

Al Qur’an juga menginformasikan kelahiran Yesus sebagai berikut :

قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۟ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمً۬ا زَڪِيًّ۬ا

“(Jibril) berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19 Maryam 19).

3. Yesus Pemimpin Umat Israel

“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.” (Matius 2:6).

Yesus dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan umatnya Israel.

Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan.
Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuha.

4. Yesus dibaptis oleh Yohanes

“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya.” (Matius 3:13).

Kalau Yesus itu Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang baru memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu “pembabtisan”, yang kalau dalah Islam “Bersyahadat”. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus dibabtis.

Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan.
Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan.

5. Yesus dikasihi oleh Tuhan.

“Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah AKu berkenan.” (Matius 3:17).

Suara yang terdengar dari langit itu adalah suara Tuhanyang mengasihi dan berkenan terhadap anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu?

Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan.
esus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

6. Yesus dibawa dan dicoba oleh iblis

“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” (Matius 4:1).

Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan.

Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan.
Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan.

7. Yesus berpuasa dan merasa lapar

“Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.” (Matius 4:2).

Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa dan merasa lapara adalah sifat manusia.

Setiap yang berpuasa dan lapar, pasti bukan Tuhan.
Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.

8. Iblis membawa Yesus

“Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.” (Matius 4:5)

Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis, apalagi ditempatkan oleh iblis di atas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja, apalagi iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah.

Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan.
Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus bukan Tuhan.

9. Yesus dibawa iblis ke atas gunung

“Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” (Matius 4:8).

Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi.

Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan.
Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan.9. Yesus dibawa iblis ke atas gunung

“Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” (Matius 4:8).

Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi.

Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan.
Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan.

10. Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah.

“Maka berkatalah Yesus kepadanya :”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. (Matius 4:10).

Yesus menghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu sajalah engkau berbakti!”

Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti bukan Tuhan!
Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan!

Dalam Al Qur’an surat Az Zuhruf 63-64 :

وَوَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِى تَخۡتَلِفُونَ فِيهِ‌ۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ (٦٣) إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّى وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُ‌ۚ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ (٦٤)

Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah[1364] dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS: 43 – Az Zuhruf 63)

Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS: 43 – Az Zuhruf 64)

Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan yang dia sembah yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi, rasul atau utusan Tuhan, bukan Tuhan! (sumber: kristolog.com)

Urgensi Mempelajari Kristologi

Selama ini seruan dakwah Islam baru berkumandang dikalangan umat Islam saja, dan belum menyentuh sama sekali orang-orang di luar Islam khususnya umat Kristen sebagai agama terbesar kedua di Indonesia.

Sementara dari kalangan Missionaris Kristen begitu agresif melakukan ekspansi agamanya terhadap kaum muslimin Matius 28:19, Markus 16 :15, sehingga tidak sedikit dari umat kita yang berhasil mereka murtadkan, padahal agamanya batil. Semua kita tau bahwa Islam ini adalah agama untuk seluruh umat manusia dan bukan untuk kelompok tertentu, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

Mengenal Kristologi

Kristologi adalah penyelidikan tentang kehidupan Yesus yang sudah mengalami sejarah yang panjang sejak abad pertama kelahiran yesus, tetapi studi ini memuncak pada abad ke-19, terutama setelah bangkitnya metode “kritik Alkitab” yang menyangkut keabsahan atau otoritas Alkitab diantaranya menyangkut tentang keabsahan Yesus, dan yang akhirnya terus berkembang.

Oleh sebab itu John Macquarrie dalam bukunya menyebut Kristologi sebagai: “Kristologi adalah studi dengan subyek Yesus Kristus, pribadi dan pekerjaanNya, atau, dilihat dari sudut lain, siapa ia sebenarnya dan apa yang dilakukanNya.”

Kekuatan Pedang dan Penyebaran Islam

Sejak hari-hari ketika kaisar Romawi Kristen untuk melemparkan singa-singa, hubungan antara kaisar dan kepala-kepala gereja telah mengalami banyak perubahan. Konstantinus Agung yang menjadi kaisar pada tahun 306 – tepatnya 1700 tahun lalu – mendorong praktik kekristenan di kekaisaran, termasuk Palestina. Pada abad-abad berikutnya, gereja terpecah menjadi Timur (Ortodoks) dan Barat (Katolik). Di Barat, Uskup Roma, yang mendapat gelar Paus, menuntut kaisar menerima superioritas.

Pertikaian antara kaisar dan para paus memainkan peranan sentral dalam sejarah Eropa dan memecah belah rakyat. Pertikaian tersebut mengalami pasang surut. Beberapa kaisar diberhentikan atau digulingkan oleh paus, sementara beberapa paus diberhentikan atau dikucilkan kaisar. Salah seorang kaisar, Henry IV, “berjalan ke Canossa”, berdiri selama tiga hari tanpa alas kaki di salju di depan istana Paus, sampai Paus berkenan untuk membatalkan ekskomunikasi-nya.