Kategori: Pustaka

Tanpa Amal itu Hampa, Amal Tanpa Iman Percuma

Iman tanpa amal itu hampa, sedangkan amal tanpa iman itu percuma. Ada saja Muslim yang hanya mengaku beriman, tapi lalai menger jakan amal saleh. Padahal, jika memang benar-benar beriman, seharusnya melaksanakan ibadah dan amal kebaikan lainnya secara berkelanjutan.

Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, yang tidak akan memberatkan. Namun, bukan berarti penganutnya dapat menggampangkan urusan agama dengan alasan yang dibuat-buat sendiri.

Menyerap Budi Pekerti Rasulullah SAW

Alquran surah al-Ahzab ayat 21 telah menerangkan, betapa pada diri Nabi Muhammad SAW terdapat suri teladan yang baik. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengungkapkan misi utamanya, Innama bu’itstu liutammima makaarima al-akhlaq. Sesungguhnya aku (Nabi SAW) diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.Jelaslah bahwa untuk menjadi umatnya yang ideal, seseorang tidak cukup mengamalkan rukun iman dan rukun islam, tetapi juga berakhlak baik.

Alangkah beruntungnya mereka yang sempat berjumpa dengan Rasulullah SAW, sekaligus beriman dan berjuang di sisinya.Bagi kaum Muslimin pada zaman sekarang, tentunya ada jarak perjumpaan dengan Nabi Muhammad SAW, yang hidup lebih dari 1.400 tahun silam.

Para Cendekiawan Barat Memeluk Islam, Kenapa?

TELAH kita ketahui bahwasanya Islam merupakan agama yang dipercaya memberikan jalan kebenaran dan keselamatan. Jika kita memegang dua pedoman di dalamnya, yakni Al-Quran dan Hadis maka keselamatan di dunia dan akhirat insha Allah akan kita peroleh. Dan kini, orang-orang yang memeluk agama Islam bukan saja hanya dari lahir, tapi orang-orang yang memang bukan berasal dari Islam pun tak sedikit yang memeluk Islam.

Cara mereka memeluk agama Islam ini cukup beragam. Hidayah yang mereka terima dari Allah SWT berbeda-beda. Tapi, kebanyakan di masa kini, mereka yang memeluk Islam bukan karena hasil usaha misi Islam. Para cendekiawan Barat misalnya, mereka memeluk Islam atas kesadaran sendiri. Apa sebabnya?

Zionis: Cara Tetua Yahudi Kuasai Dunia

Protokolat para tetua cendikia Zion (Protokolat Zionis), merupakan dokumen hasil pertemuan para pemimpin Yahudi di abad ke-19. Istilah ‘protokol’ dalam tulisan ini merujuk pada catatan beberapa pertemuan yang dihadiri lingkaran terdalam para pemimpin Zion.

Istilah ini juga menyiratkan sebuah strategi dalam mencapai tujuan-tujuan sebagaimana dinyatakan didalamnya. Catatan ini kemungkinan pertama kali diedarkan (atau diedarkan kembali) pada Kongres Zionis Pertama yang diadakan di Basel, Swiss (saat itu dieja Basle) pada tahun 1897. Kongres Zionis tersebut diprakarsai oleh Theodore Herzl yang menyelenggarakan kongres-kongres Zionis hampir setiap tahun sampai 1913, dan dilanjutkan kembali pada tahun 1921.

Menguak Misteri Nabi Muhammad SAW dalam Al Kitab

Nabi Muhammad SAW sebenarnya mudah dikenali oleh Ahlul Kitab alias kaum Nasrani. Hanya saja karena kedengkian yang muncul di sebagian para pemuka agamanya itu, para pengikutnya kemudian menjadi asing dengan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah setelah Nabi Isa.

Seorang pendeta Katolik Roma dari sekte Uniate Chaledan dengan nama lengkap Profesor Rev. David Benjamin Keldani, B.D. adalah salah seorang tokoh agama Kristen yang dengan izin Allah SWT berhasil mengungkap “Misteri Muhammad SAW dalam Kitab Suci Injil”.