Kisah Maryum dari Inggris Putuskan Jadi Mualaf Setelah Empat Kali Baca Alquran

Seorang wanita asal Plymouth, Inggris memutuskan menjadi mualaf setelah membaca Alquran sebanyak empat kali dalam satu bulan. Siapa sangka, dorongan untuk mendalami Islam ini datang setelah dia berbincang dengan seorang teknisi listrik.

Wanita bernama Maryum ini tumbuh dalam keluarga yang taat beribadah. Memasuki usia remaja, Maryum mulai mengalami kebimbangan namun tetap berpegang pada keyakinannya.

Maryum mengungkapkan dirinya mengenal Islam secara sedikit demi sedikit. Salah satunya adalah ketika dia mempelajari agama-agama abrahamik saat berkuliah. Dorongan untuk memperdalam Islam justru datang dalam situasi yang tak terduga. Kala itu, Maryum sedang berbincang santai dengan seorang teknisi listrik yang datang ke rumahnya untuk memperbaiki sesuatu. Pertemuan itu terjadi tak lama setelah tragedi pengeboman di Manchester.

“Saya sedang melihat ponsel saya (melihat berita pengeboman di Manchester) dan saya berkata ‘Ini sangat mengerikan’,” ujar Maryum, seperti dilansir Plymouth Herald, Sabtu (3/9/2022).

Mendengar hal tersebut, sang teknisi listrik memberikan komentar serupa. Teknisi tersebut menyatakan tragedi pengeboman tersebut sangat ekstrem. Namun, setelah itu, sang teknisi melontarkan pertanyaan tak terduga. “Apa yang Anda pikirkan mengenai orang-orang Islam yang normal (bukan ekstremis)?” ungkap Maryum meniru perkataan sang teknisi listrik.

Kepada sang teknisi listrik, Maryum mengatakan dia tidak tahu karena dia tak mengenal satu orang Muslim pun. Hal ini lalu menggelitik Maryum untuk melihat Islam lebih dalam lagi.

Maryum mulai membaca Alquran pada Ramadhan tahun ini. Awalnya, dia membaca Alquran hanya karena merasa penasaran mengenai hal apa saja yang tertuang di dalam kitab suci tersebut.

Rasa penasaran ini muncul karena ada banyak orang yang kerap mengutip sepotong ayat Alquran lalu menyebut kitab suci tersebut membawa pesan kekerasan dan kebencian. “Jadi saya ingin mengetahui sendiri apa yang dikatakan (oleh Alquran), dan sebenarnya saya tidak mendapatkan pesan kekerasan dari sana,” kata Maryum.

Maryum lalu semakin penasaran mengenai pesan-pesan yang termuat di dalam Alquran. Menurutnya, pasti ada sesuatu yang istimewa di dalam ajaran Islam sehingga membuat agama ini menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Tak lama setelah itu, Maryum memutuskan menjadi mualaf dan memeluk agama Islam. Dia mengucapkan dua kalimat syahadat di Piety Islamic Centre. Kini, Maryum sudah menjadi seorang Muslim selama beberapa bulan.

Keputusan drastis ini mendapatkan banyak tentangan dari keluarga dan teman-teman Maryum. Nenek Maryum bahkan menyebut keputusan Maryum memeluk Islam sebagai keputusan sesaat yang akan berubah lagi nanti.

Sedangkan teman-temannya menunjukkan kekecewaan karena mereka mengaku kerap mendapatkan tindak kekerasan dari penganut Islam. Sebagian temannya juga menilai keputusan Maryum untuk masuk Islam sama seperti menyia-nyiakan perjuangan banyak orang yang telah membuat wanita mendapatkan kebebasan.

Maryum mengungkapkan dia justru menemukan hal yang berbeda. Saat melibatkan diri dengan berbagai kegiatan di masjid, dia bertemu dengan para Muslimah yang sangat bersahabat dan menyambutnya dengan baik.

“Mereka sudah saling mengenal lebih lama dibandingkan mereka mengenal saya, tetapi saya tak pernah merasa seperti orang asing,” ujar Maryum.

Maryum memaklumi bila masih ada banyak orang yang tak percaya masuk Islam adalah pilihannya sendiri. Akan tetapi, Maryum juga ingin orang-orang menyadari Islam membuatnya merasa bahagia dan senang.

“Saya selalu berpikir Allah lebih besar dari semua masalah kita, tak peduli apa pun yang terjadi,” kata Maryum. (sumber: ROL)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>