Masuk Islamnya Seorang Penyair yang Bangsawan

Ath-Thufail bin ‘Amr Ad-Dausi adalah seorang bangsawan dan penyair yang cerdik. Ia terbiasa menggunakan akalnya dalam mengatasi masalah dan menyaring informasi. Ketika itu, kaum Quraisy selalu menemui dan memperingatkan orang asing yang hendak menemui Muhammad SAW.

Mereka itu menyifati Rasulullah SAW sebagai pribadi yang memiliki segala kekurangan. Sebab, mereka sebenarnya hanya khawatir jika ada orang asing (pendatang) menemui Rasulullah SAW dan masuk Islam, lalu ketika kembali ke kaumnya, dia menyerukan dakwah Islam kepada kaumnya.

Ath-Thufail tetap menemui Rasulullah SAW, lalu mendengarkan Al-Quran dari beliau. Dia memikirkan isinya dan merasakan keindahannya, karena dia memang seorang penyair, lalu dia pun masuk Islam.

Orang-orang Quraisy yang melihat dirinya mau menemui Rasulullah SAW mencegahnya, seraya berkata, “Hai Thufail, sesungguhnya kamu datang ke negeri kami kala orang ini ada di tengah kami. Dia benar-benar membuat kami kesulitan. Dia telah memecah-belah kesatuan kami; perkataannya bagaikan sihir, mampu memisahkan antara seseorang dan bapaknya, antara seseorang dan saudaranya, dan antara seseorang dan isterinya. Kami hanya mengkhawatirkan dirimu dan kaummu. Karena itu, janganlah kamu berbicara dengannya dan jangan mendengar kata-katanya.”

Ath-Thufail melanjutkan ceritanya, “Mereka selalu berkata seperti itu kepadaku, hingga aku pun bertekad tidak akan mendengarkan apa-apa darinya dan tidak ingin berbicara dengannya. Biarlah akan aku sumbat telingaku dengan kapas. Aku khawatir perkataannya sampai kepadaku, sedang aku tidak menginginkannya.

Suatu ketika aku pergi ke masjid, dan ternyata Rasulullah SAW sedang shalat di dekat Ka’bah, maka aku pun berdiri di dekatnya. Saat itulah Allah membuat aku mendengar perkataannya; dan ternyata perkataannya terdengar sangat indah. Aku berkata dalam hati: ‘Biarlah Bunda kehilangan diriku. Demi Allah, sesungguhnya aku ini seorang penyair ulung. Tidak samar bagku mana yang indah dan mana yang jelek. Apa salahnya kalau aku mendengarkan dari orang ini apa yang dia katakan. Jika itu baik, biarlah aku terima. Jika jelek, biarlah aku tinggalkan.

Aku menunggu sampai Rasulullah SAW pulang ke rumahnya. Maka aku mengikutinya sampai beliau memasuki rumah, barulah aku berkata: ‘Hai MUhammad, sesungguhnya kaummu berkta begini-begitu kepadaku. Namun Allah kiranya malah menghendaki aku mendengar perkataanmu. Talah aku dengan tadi perkataan yang indah. Karena itu, terangkan kepadaku apa masalahmu.’

Maka RAsulullah SAW pun menawarkan Islam kepaaku dan membacakan Al-Quran. Aku belum pernah mendendar perkataanyang lebi indah maupun perkara yang lebih adil daripadanya. Oleh karenanya, aku pun masuk Islam dan berkata: ‘Ya Rasul Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang dipatuhi di tengah kaumku. Aku akan pulang kepada mereka dan mengajak mereka masuk Islam. Karena itu,berdoalah kepada Allah agar Dia memberiku suatu tanda yang membantuku dalam menghadapi mereka ketika berdakwah.’

Beliau mengucapkan: ‘Ya Allah, berilah dia suatu tanda.’

Syahdan, aku pun pulang kepada kaumku. Tatkala aku berada di sautu jalan di atas sebuah bukit, yang membuat aku bisa melihat orang-orang yang ada di bawah mengambil air, tiba-tiba memancarlah cahaya di antara kedua mataku seperti lampu, maka aku berkata: ‘Ya Allah, pindahkanlah ke selain wajahku. Sesungguhnya aku khawatir mereka mengira itu suatu kutukan, karena aku meninggalkan agama mereka.’ Maka cahaya itu berpindah ke ujung cambukku.

Orang-orang yang datang melihat cahaya itu pada cambukku bagaikan lampu yang tergantung, sementara kau turun menuju tempat mereka dari atas bukit. Tatkala aku sampai dibawah, ayahku datang. Dia adalah orang yang sudah sangat tua. Aku berkata: ‘Pergilah dari, Ayah! Aku bukan dari golonganmu lagi dan engkau bukan dari golonganku.’

Ternyata ayahku berkata: ‘Anakku, agamaku adalah agamamu.’ Dia pun menyatakan masuk Islam…(sumber: Sirah Nabawiyah, Prof. Muhammad Ridha)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>