Intelijen Jerman: Jumlah Pendukung Islam Naik
Dukungan untuk kelompok-kelompok Islam meningkat di Jerman, demikian menurut laporan intelijen Jerman dalam laporan tahunannya, lansir Der Spiegel (11/6/2013).
Dalam laporan Perlindungan terhadap Konstitusi yang dibuat Kantor Federal, intelijen Jerman yang memasukkan kelompok Syiah sebagai bagian dari Islam, menyebut bahwa organisasi semacam Milli Gorus dan Hizbullah naik dukungannya dari 38.080 di tahun 2011 menjadi 42.550 pada tahun 2012.
Milli Gorus merupakan organisasi terbesar orang-orang keturunan Turki di perantauan. Di Jerman, organisasi ini merupakan organisasi Muslim terbesar. Kebanyakan imigran Turki di Jerman beragama Islam. Sedangkan Hizbullah adalah kelompok bersenjata Syiah asal Libanon.
Negara-negara Eropa hingga saat ini masih menganggap Hizbullah sebagai partai politik, sementara negara-negara Arab anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) belum lama ini sudah menetapkannya sebagai organisasi teroris, terkait campur tangan mereka dalam konflik Suriah dengan membantu rezim Presiden Bashar al-Assad membantai rakyat Suriah.
Intelijen pemerintah Jerman dalam laporannya menyebut bahwa dukungan terhadap kelompok Salafy juga naik dari 3.800 di tahun 2011 menjadi 4.500 di tahun 2012.
Pemerintah Jerman bulan Mei lalu melarang organisasi Salafy dengan alasan kelompok Muslim itu berusaha menggulingkan demokrasi dan menerapkan hukum syariah di Jerman.
Para pejabat Jerman menuding Salafy melakukan aksi-aksi kekerasan terhadap institusi negara.
Neo-Nazi
Sementara itu, gerakan neo-Nazi masih berperan penting dalam aksi gerakan sayap kanan-jauh, tulis intelijen Jerman dalam laporannya.
Jumlah kelompok musik pendukung neo-Nazi di Jerman pada tahun 2012 mencapai 182. Jumlah itu naik dari 178 pada tahun 2011.
Meskipun jumlah kelompok musim berideologi Nazi itu bertambah, namun intelijen mencatat angka pertunjukan konser musik mereka menurun.
Pada bulan Nopember 2011, Jerman dikejutkan dengan sebuah kelompok yang menyebut diri mereka sebagai National Socialist Underground (NSU), yang sebelumnya sempat tidak diketahui sebagai sebuah sel dari kelompok neo-Nazi. Kelompok itu mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan delapan orang keturunan Turki, seorang Yunani dan seorang polisi wanita jerman antara tahun 2000 sampai 2007. (sumber: hidayatullah.com/17/6/2013)
Indeks Kabar
- Ada Banyak Islamic Center dan Masjid di Iowa
- Video Heboh: Azan Berkumandang dari Gereja-Gereja di Switzerland
- Pulang Perang 33.000 Tentara Inggris Kecanduan Miras dan Mengganas
- Peran PSPI Solo Bentengi Akidah Umat Islam dari Kristenisasi
- Klarifikasi PB HMI, PII, dan GPII soal Kericuhan Usai Aksi Damai 411
- Kelompok HAM Sebut Myanmar Lakukan Genosida Muslim Rohingya
- Islam Jadi Agama Terpopuler di Dunia
- Presiden Jokowi Minta Para Menteri Memantau Pergerakan Gafatar
- Komunitas Muslim Tionghoa Nobatkan Habib Rizieq Shihab “Man of The Year 2016”
- Para Dai Muda Ajak Praktikkan Indahnya Berislam dan Persatuan Umat
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply