Menlu RI: Indonesia Akan Selalu Bersama Palestina
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia akan selalu bersama Palestina, disampaikan pada UN Forum on Palestine, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (04/04/2019).
Menlu RI menekankan kembali bahwa Palestina adalah prioritas Indonesia. Tahun ini Indonesia telah meningkatkan bantuan untuk lembaga pengungsi PBB (UNRWA) serta meluncurkan program peningkatan kapasitas untuk rakyat Palestina. Indonesia juga akan menyelenggarakan pertemuan khusus tentang Palestina saat Presidensi di DK PBB bulan Mei 2019.
Menlu RI menyerukan agar komunitas internasional meneruskan bantuan kemanusiaan yang selama ini menopang kehidupan masyarakat Palestina. Menlu RI juga menyampaikan pesan agar negara-negara anggota PBB tidak memindahkan kedutaannya ke Jerusalem (Baitul Maqdis) serta menghormati berbagai resolusi DK PBB terkait penyelesaian isu Palestina.
Selain itu, Menlu RI menyerukan kembali harapan diterimanya Palestina sebagai anggota penuh PBB. “Saat ini, Palestina dan kekuatan penjajah tidak berada pada posisi yang sama. Merupakan tanggung jawab komunitas internasional untuk mengangkat posisi Palestina dan melindungi hak-hak rakyat Palestina.”
“Perampasan atau aneksasi atas wilayah Palestina sedang berlangsung secara perlahan dan tidak manusiawi. Semua negara harus menentang hal ini,” ujarnya dalam pidato kuncinya itu dirilis Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (05/04/2019).
Menlu RI menambahkan bahwa selain penghancuran rumah dan pengusiran penduduk Palestina, ‘Israel’ melakukan berbagai tekanan politik, ekonomi dan sosial terhadap Palestina, termasuk menyita penerimaan pajak Palestina, yang merupakan porsi besar dari pendapatan Palestina. Kekerasan otoritas dan para pendatang (settlers) ‘Israel’ juga semakin meluas, termasuk penutupan pintu gerbang Masjid Al-Aqsha.
Riyad Mansour, Permanent Observer Palestina untuk PBB, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia. “Indonesia adalah sahabat baik Palestina.. terima kasih atas segala upaya yang telah dilakukan Indonesia guna memajukan isu Palestina di forum PBB.”
Penyelenggaraan UN Forum on Palestine menarik perhatian berbagai kalangan dan dihadiri oleh perwakilan dari negara anggota PBB, LSM internasional, organisasi internasional, dan akademisi. Panelis berasal dari mantan pejabat tinggi di Palestina, aktivis dan pengacara HAM, serta Special Rapporteur PBB.
Tema yang diangkat adalah “the threat of de facto annexation”. Dalam konsep hukum internasional, okupasi atau penguasaan wilayah bersifat sementara. Namun yang dilakukan ‘Israel’ saat ini mengarah kepada perampasan wilayah (aneksasi) yang dilarang dalam hukum internasional. Berbagai kebijakan ‘Israel’, terutama akhir-akhir ini dikhawatirkan semakin menjauhkan bangsa Palestina dari aspirasi kemerdekaan mereka. (sumber: SKR)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Jelang Wukuf Akbar, Hari Ini Jamaah Haji Indonesia Mulai Bergerak Padag Arafah
- Parlemen Kanada Cabut Gelar Warga Kehormatan Aung San Suu Kyi
- Pentagon Bayar Perusahaan Humas 540 USD untuk Buat Video Teroris Palsu
- Masjid Cordoba Diubah Jadi Katedral, Pejabat Spanyol: Ini Tidak Masuk Akal
- Inilah Hasil Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia
- 20 Ribu Muslim akan Hadiri Konvensi Islam di Toronto
- 800 Warga Hindu India Masuk Islam
- Kapolri Izinkan Polwan Gunakan Hijab
- Dai di Sumut dijerat UU ITE, Persidangan Banjir Air Mata
- Museum Dinasti Muslim Diganti dengan Nama Raja Hindu
-
Indeks Terbaru
- Tinggalkan Hindu, Sutradara Ternama Pakistan Parmesh Adiwal Memeluk Islam
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
Leave a Reply