Rasulullah Suami Teladan

Seringkali sepasang suami-istri bercerai karena salah satu dari keduanya tidak saling memahami satu sama lain. Dan yang lebih sering menjadi korban adalah kaum istri yang rata-rata aktivitasnya di rumah, di dapur, mengurus anak. Namun bila sang suami memahami beratnya tugas istri di rumah tentu ia akan memahami dan membantu pekerjaan istri layaknya Rasulullah membantu pekerjaan istrinya. Rasulullah SAW begitu memuliakan istrinya.

Suami teladan adalah suami yang memiliki kelebihan dalam masalah kebenaran dan keterusterangan sejak awal ia menjalin hubungan dengan calon istrinya. Sejak ia meminang calon istrinya. Ia sudah memberitahukan tentang dirinya dengan apa adanya tanpa merahasiakan atau menyembunyikan sesuatu apa pun yang biasanya tidak disenangi oleh kaum wanita terhadap kaum pria.

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang laki-laki yang rambutnya disemir hitam, bila meminang seorang wanita hendaklah memberitahu kepada wanita tersebut bahwa rambutnya hitam karena disemir.” (HR ad-Dailami dalam Musnad al-Firdaus dari Aisyah r.a.)

Suami teladan adalah suami yang bergaul dan memperlakukan istrinya dengan baik, lemah lembut, menghargai, memuliakan istri, keluarga, dan hartanya. Allah SWT berfirman,  “Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” (an-Nisaa’: 19)

“Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi.” (HR Abu Asaakir dari Ali r.a.)

Suami teladan adalah suami yang suka bersenda-gurau dan beramah tamah dengan istrinya. Yang suka memberi hak hiburan serta kesenangan yang wajar bagi istri melalui berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya, seperti rekreasi bersama, obrolan ringan di malam hari, pergi bersama untuk maksud ziarah, menghadiri pesta atau resepsi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan lain-lain.

Suami teladan adalah suami yang tidak terlalu mencemburui istrinya. Apalagi cemburu yang hanya berdasar prasangka. Dan dia tidak selalu memata-matai istrinya. Karena tindakan atau sikap yang demikian itu dapat mengendorkan ikatan cinta yang telah terjalin dan mengeruhkan serta merusak kehidupan suami-istri. Oleh karena itu, suami harus mempunyai keyakinan dan menaruh kepercayaan penuh, serta senantiasa menjauhi perbuatan apa saja yang dapat menodai kehormatan dan harga diri istrinya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara (sekian banyak) cemburu ada cemburu yang dibenci Allah Azza Wajalla, yaitu cemburunya seorang laki-laki terhadap istrinya tanpa alasan.” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Suami teladan adalah suami yang selalu bertutur kata dengan sopan dan hikmah, memakai bahasa yang lembut dan beradab kepada istrinya. Hal ini dapat dimengerti karena tutur kata yang baik akan memberikan kesan lain di dalam hati dan perasaan.

Rasulullah SAW bersabda, “Satu dinar yang kamu belanjakan di jalan Allah, satu dinar yang kamu belanjakan untuk membebaskan budak, satu dinar yang kamu sedekahkan untuk orang miskin, satu dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang kamu belanjakan untuk keluargamu.” (HR Muslim)

Seseorang yang berkepentingan untuk berpakaian indah, memakan makanan lezat dan minuman segar, berkepentingan pula untuk memberikan hal serupa kepada istri sebagai pendamping hidupnya. Adalah tidak ma’ruf apabila dia bersuka ria dengan semuanya itu, tetapi mengharamkannya terhadap istrinya.

Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apa hak istri terhadap kita?” Nabi SAW menjawab,“Memberinya makan jika kamu makan, memberinya pakaian jika kamu berpakaian, jangan memukul wajahnya, atau menjelek-jelekkannya dan janganlah menjauhinya kecuali dalam batas rumah.” (HR Abu Dawud).

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hak mereka (istri-istrimu) atas kamu adalah mendapat perlakuan baik dari kamu sekalian dalam urusan sandang dan pangan mereka.” (HR st-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Suami teladan adalah suami yang selalu tampil rapi, berdandan secara wajar dan tidak lupa memakai wewangian, sehingga apa yang dilihat oleh istrinya dari dirinya adalah yang baik-baik saja.

Nabi SAW bersabda, “Cucilah pakaianmu, potonglah rambutmu, gosoklah gigimu, perindahlah dirimu, dan jagalah kebersihanmu. Sesungguhnya Bani Israil tidak melakukan semuanya itu sehingga istri-istri mereka berzina.” (HR at-Tabarani).

Bila ingin keharmonisan tetap terjaga, hendaklah menjadi suami teladan seperti Rasulullah. Toh apa yang dicontohkan Rasul bukan hal yang sulit sekali. Hanya kemauan dan kesungguhan dari kita saja apakah ingin mengikuti teladan Nabi atau tidak. Wallahu’alam bisshawab. (w-islam.com)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>