Monthly Archives: December 2012

Mengenal Orangtua Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari garis keturunan orangtua yang mulia. Mulia dalam hal kedudukannya maupun dalam keagungan akhlaknya. Kombinasi antara kedua posisi dan sifat kedua orangtuanya yang menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pilihan Allah SWT.

Ayah beliau bernama Abdud Dar bin Abdul Muththalib. Namun, namanya diganti menjadi Abdullah (hamba Allah) setelah ayahnya itu memenuhi nadzarnya dengan menyembelih 100 ekor unta sebagai pengganti Abdud Dar yang tak jadi disembelihnya. Nadzar ini terkait dengan anugerah Allah SWT yang diberikan kepada isteri Abdul Muththalib yang dari 1 satu anak menjadi 10.

Memahami Al-Quran dengan Terjemahan Per Kata

Al-Quran adalah mukjizat Allah terbesar yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Kitab suci ini menggunakan bahasa Arab karena Rasul yang diutus, yakni Nabi Muhammad SAW berasal dari keturunan Arab. Maka, yang lebih mudah mengerti dan memahami kandungan Al-Quran sebagian adalah bangsa Arab.

Sebagai orang non-Arab yang bahasa ibu kita adalah bahasa Indonesia, sebagian dari kita merasa sulit untuk memahami isi kandungan di dalamnya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui arti dari Al-Quran sehingga lebih bermakna dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Silsilah Nabi Muhammad yang Mulia

Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Beliau berasal dari keturunan yang segaris dengan jalur generasi dari nabi Ibrahim AS. Tentang kemuliaan nasab (keturunan) dari Nabi Muhammad SAW sendiri ditandaskan beliau, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan seluruh manusia dan menjadikan aku yang paling baik di antara mereka, berasal dari kelompok terbaik di antara mereka, dan dari kelompok terbaik di antara dua kelompok pilihannya. Selanjutnya, Dia memilih yang terbaik di antara kabilan-kalbila dan menjadikan aku dari kabilah yang paling baik, kemudian Dia memilih yang terbaik di antara keluarga-keluarga, dan menjadikan aku dari keluarga yang paling baik. Jadi, aku adalah orang yang terbaik di antara mereka seluruhnya, baik dari segi pribadi maupun keluarga.

Batalnya Syahadatain Seorang Muslim (1)

Syarat masuk Islam dan menjadi hamba Allah yang beriman adalah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, “Asyhadu anlaailaaha illallah, wa asyhadu annaMuhammadarrasulullah.” Seorang yang sudah bersyahadat berhak mendapat perlakuan yang sama dengan muslim yang lain. Jiwa dan hartanya wajib dilindungi jika ada pihak lain yang mengancam kehidupannya.

Status seorang muslim akan terus melekat hingga akhir hayat. Muslim lain hanya dapat menilai seorang muslim lainnya dari penampilan fisiknya, sedangkan masalah ruhani atau batiniyah hanya Allah SWT yang Maha Tahu. Karena itu masalah isi hati dan keyakinan seseorang hanyalah dirinya dan Allah SWT yang mengetahuinya. Orang lain hanya dapat melihat dari luarnya semata.

Kewajiban Belajar Ilmu Tauhid

Belajar Ilmu Tauhid merupakan sebuah kewajiban bagi seorang mukallaf (yang telah baligh). Mungkin ada pertanyaan darimana datangnya ilmu tauhid. Nah, di dalam Islam terdapat 3 komponen agama yang oleh ulama terdahulu dsebut juga rukun agama yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kemudian dari Iman muncullah ilmu tauhid, dari Islam muncul ilmu fiqih dan dari Ihsan berkembanglah ilmu tashowwuf. Ilmu tauhid adalah sesuatu yang membicarakan keimanan secara menyeluruh (aqidah) dan pada pokoknya adalah keesaan Allah.

Tauhid berarti mengesakan dan tentunya mengesakan Allah sedangkan aqidah adalah keimanan secara menyeluruh seperti  iman kepada Nabi dan Rasul, iman kepada para malaikat, dan semua yang tercantum dalam rukun iman kita. Namun, dalam prakteknya nanti tauhid dipergunakan untuk menyebutkan aqidah. Ilmu tauhid membahas 3 hal, yaitu ma’rifatullah (mengenal Allah dengan sifat-sifat-Nya), ma’rifaturrasul (mengenal Rasul) , dan sam’iat wal mughoyyabah (sesuatu yang ghoib yangg kita mendengar kabarnya dari nabi seperti siksa kubur, nikmat surga, malaikat,  dan jin).