MUI: ‘Waspadai Komplek Masjid Al-Aqsha Dipaksa Dibagi Menjadi Dua Bagian’
Mencermati perkembangan terkini mengenai konflik Palestina-Zionis yang semakin memanas dan menyebabkan jatuhnya demikian banyak korban jiwa, sesungguhnya hal itu dipicu oleh teroris penjajah yang memberi kesempatan dan kemudahan kepada teroris Yahudi untuk memasuki komplek Masjid Al-Aqsha di Al-Quds.
“Bangsa Palestina khawatir kebijakan ini akan membuka peluang bagi terjadinya kebijakan baru yang mengizinkan kaum Yahudi beribadah di Masjid Al-Aqsha yang akan mengubah kondisi saat ini dimana bangsa Yahudi boleh mengunjungi kawasan komplek Masjid Al-Aqsha, namun tidak untuk beribadah,“ ungkap Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin saat konferensi pers terkait Masjid Al-Aqsha dan Palestina di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (21/10).
Menurutnya, bangsa Palestina dan dunia Islam mengkhawatirkan “kebijakan” ke depan dapat menyebabkan komplek Masjid Al-Aqsha dipaksa untuk dibagi menjadi dua bagian. Kawasan Islam dan kawasan Yahudi. Ini harus diwaspadai.
“Hal itu merupakan sesuatu yang bertentangan dengan ‘kebijakan’ dan praktik yang telah ada beberapa dasawarsa terakhir,” ujar Ma’ruf.
Ia menyebutkan perkembangan situasi di Masjid Al-Aqsha dan wilayah pendudukan “Israel” di Tepi Barat serta Jalur Gaza yang semakin memburuk membuat banyak pihak, terutama umat Islam di seluruh dunia, dirugikan atas perlakuan Zionis kepada warga Palestina.
“Untuk itu MUI mendesak dibatalkannya kebijakan pemerintah penjajah ‘Israel’ yang memberi kesempatan kepada kaum Yahudi untuk memasuki kawasan Masjid Al-Aqsha secara demonstratif dan provokatif, serta tidak diberikannya izin kepada kaum Yahudi untuk melakukan ibadah di komplek Masjid Al-Aqsha dengan alasan apapun juga,” tandasnya.
“MUI mendesak pihak penjajah ‘Israel’ untuk segera menghentikan segala tindakan kekerasan dan represif militeristik terhadap bangsa Palestina yang telah menyebabkan jatuhnya demikian banyak korban luka-luka,” ujarnya.
Ia menilai pendekatan represif dan militeristik tersebut tidak akan menyelesaikan sumber dan akar permasalahan konflik yang terjadi akhir-akhir ini.
“Tindak kekerasan yang melanggar HAM oleh ‘Israel’ terhadap Palestina akan menambah semangat bangsa Palestina untuk meningkatkan perlawanan dan pembelaan diri yang akan menyebabkan eskalasi konflik dan membahayakan serta menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang semakin banyak dan harta benda yang semakin besar,” tegas Ma’ruf. (sumber: salam-online)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Polri: Tidak Masalah Pakai Atribut Tauhid
- Bentrok di Komplek Al-Aqsha, Aparat Israel Kian Agresif
- Klaim Paling Pancasila Dinilai Timbulkan Saling Curiga Sesama Anak Bangsa
- MUI Harap Cina Beri Kebebasan Beragama pada Umat Islam
- Indonesia Perlu Pemimpin yang Tak Putus Shalat Malam
- Puluhan Rumah Etnis Rohingya Dirobohkan
- Myanmar Pecat 7 Jenderal yang terlibat Pembentaian setelah Sanksi Uni Eropa
- Georgia Akhirnya Izinkan Pembangunan Masjid di Pusat Perbelanjaan
- Zakir Naik: Alquran Paling Berharga Diberikan untuk Anak
- Pemukim Yahudi Cabuti Pohon Zaitun di Masjid Al-Ibrahim
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply