Umat Islam Berperan Penting Teguhkan Pancasila
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Mahyudin, mengatakan umat Islam memiliki peran sangat strategis meneguhkan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Founding father kita khususnya tokoh Islam memahami Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Makanya ketika itu yang dikeluarkan adalah Piagam Jakarta yang berisi Ketuhanan yang Maha Esa. Inilah modal persatuan Indonesia,” kata Mahyudin di kantornya, kawasan Senayan, Jakarta Pusat belum.
Ditegaskan dia, Islam adalah rahmatan lil alamin yang berarti agama yang mengantar kepada kebahagiaan dan kasih sayang. Hal ini kata Mahyudin seturut dengan konsep demokrasi yang tertuang dalam Piagam Madinah yang memberikan keleluasaan bagi pemeluk agama lain untuk hidup berdampingan damai dan bermartabat.
“Dengan Piagam Madinah orang Nasrani diayomi, Yahudi hidup damai, dan Islam sebagai leader. Pancasila di Indonesia pendekatannya ke situ,” kata Mahyudin.
Mahyudin mengatakan bangsa Indonesia adalah entitas sosial yang dikenal sebagai masyarakat beradab, santun, toleran dan memiliki solidaritas tinggi. Budaya itu kemudian menjerembab ke dalam sanubari setiap warga sehingga menjadi kultur yang mengedepankan prasangka baik.
“Kalau kita berprasangka baik, maka insya Allah kita akan hidup damai. Karena disebutkan, keadaan seorang hamba itu berdasarkan persangkaannya. Kalau dia dengki dan prasangka buruk, dia tidak damai hidupnya,” kata Mahyudin seraya mengutip sebuah hadits qudsi.
Namun disayangkan Mahyudin, kurikulum pendidikan kita lebih cenderung copy paste Barat saja ketimbang mengambil dari semangat falsafah Pancasila. Hal itu terjadi, jelas dia, bisa jadi karena mungkin di luar sana diliat lebih maju.
Kenapa kita tidak mengangkat kearifan lokal yang lebih besar dan kita butuhkan padaal kita punya Pancasila. Makanya di negara-negara sekuer tidak ada menteri agama.
“Agama menurut mereka adalah wilayah private yang tidak ada urusan dengan negara. Kalau Indonesia harus semua punya agama,” kata Mahyudin.
Karenannya, menurut Mahyudin, Pancasila harus diajarkan sejak dini agar warga negara berideologi kuat untuk membangun Indonesia dan tidak malah mengangung-agungkan barat.
“Setidaknya anak-anak usia dini kita mulai diajarkan pentingnya budaya antri dan disiplin yang juga melekat kuat dalam ajaran Islam,” katanya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Desmond Tutu Pilih Masuk Neraka Bersama Homoseksual
- Kini, Makin Banyak Warga Rusia Percaya Pada Tuhan
- Pemerintah Wajib Lindungi Karyawan Muslim yang tak Gunakan Atribut Natal
- Saksi Ahli Sidang Ahok Nyatakan Non-Muslim Dilarang Tafsirkan Alquran
- GNOTA Sukabumi Giatkan Pencetakan Pelajar Penghapal Alquran
- Polisi London Selidiki Perobek Jilbab Muslimah di Stasiun
- PBB: Pasukan Bashar al Assad Dalang Serangan Gas Sarin
- Buron Puluhan Tahun Pendeta Pedofil Berhasil di Tangkap
- Akhiri Jabatan, Presiden SBY Diharapkan segera Terbitkan PP Soal Jilbab
- MUI Siap Kembangkan Wisata Syariah
-
Indeks Terbaru
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
Leave a Reply