Di Balik Waktu Shalat, Ada Fakta Ilmiahnya Lho!

Sebagai seorang Muslim, melaksanakan shalat lima waktu itu adalah suatu kewajiban. Shalat yang akan ditanya pertama kali ketika manusia berada di alam kubur. Sehingga, shalat ini menjadi salah satu hal yang penting bagi setiap Muslim. Tentunya, jika tidak melaksanakannya, maka akan memperoleh adzab yang amat luar biasa dahsyat, bukan hanya di akhirat, di dunia juga dapat dirasakan.

Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, bukanlah untuk menyengsarakan manusia. Melainkan manusia akan memperoleh manfaat jika melaksanakannya. Selalu ada hikmah atas semua yang Allah perintahkan, termasuk dalam penetapan setiap waktu shalat.

Di balik wajibnya melakukan shalat fardhu, ternyata dari waktu shalat yang 5 waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya tentang masalah waktu shalat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan, perpindahan waktu shalat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu shalat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perkembangan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perkembangan warna alam. Fenomena perkembangan warna alam ini sudah tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi, video, film juga dalam industri cahaya, lampu, percetakan, astrofisika dan lain-lain. Karena memang ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature), dimana jika siang itu bluish (kebiru-biruan) dan jika sore itu reddish (kemerah-merahan). Suhu warna lazimnya memakai satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

Lantas, apa keajaiban di balik waktu shalat itu?

1. Keajaiban Shalat Waktu Shubuh
Pada waktu shubuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang sesuai dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah salah seorang dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid punya pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh orang.

Warna biru muda juga punya rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu shubuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak bisa menyerap tenaga biru muda di alam saat roh dan jasad masih tertidur. Pada saat adzan shubuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

2. Keajaiban Shalat Waktu Dzuhur
Pada waktu dzuhur alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan orang secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini punya rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan shalat dzuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

3. Keajaiban Shalat Waktu Ashar
Pada waktu ashar alam berubah lagi warnanya menjadi jingga, oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yakni prostat (kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya merupakan untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi 2 pertiga bagian dari air mani), rahim, ovarium, indung telur (kelenjar kelamin wanita), dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam itu.

4. Keajaiban Shalat Maghrib
Pada waktu maghrib warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering kita mendengar banyak nasihat orangtua yang mengatakan bahwa kita tidak boleh berada di luar tempat tinggal pada waktu ini. Nasihat itu ada benarnya karena pada saat maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis sangat bertenaga (powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan shalat maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam 1 daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih 2 atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata (penglihatan) kita.

5. Keajaiban Shalat Isya
Berikutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan lebih lanjut menjadi gelap. Waktu isya punya rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah saat alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan semua sistem tubuh memasuki waktu rehat.

Selepas sedang malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perkembangan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, 1 buah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus (struktur simetris garis sedang dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk orang dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari beberapa nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat sensitif terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan shalat malam (tahajud).

Demikianlah hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Orang sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena sudah dikaruniakan syariat shalat oleh Allah. Sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tidak sadar kita sudah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Inilah hakikat mengapa Allah yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat pada kita sebagai hamba-Nya. Sebagai Pencipta Allah mengetahui bahwa hamba-Nya sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat. (sumber: Islampos/toplintas)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>