Italia akan Bangun Pemakaman Islam Pertama Tak Jauh dari Roma

Pemakaman Islam pertama Italia akan segera dibangun di ruang hijau di Tragliatella, hanya beberapa kilometer di utara Roma. Tempat pemakaman itu – akan dibangun di atas lahan seluas 400 hektar di dekat perbatasan antara Fiumicino, dekat dengan bandara internasional, dan kota Bracciano – akan mnejadi pemakaman pertama yang didedikasikan untuk Muslim di negara di mana Islam adalah agama kedua terbesar.

Bachcu Dhuumcatu, presiden asosiasi komunitas Bengal Dhuumcatu di Roma, mengatakan kepada harian Italia La Repubblica bahwa pemakaman itu dapat menampung 16.000 petak tanah. “Kami akan menyebutkan ‘Taman Kedamaian’,” katanya. “Pemakaman itu akan memungkinkan generasi Muslim kedua dan ketiga yang tinggal di Italia untuk tidak mengalami apa yang terpaksa kami alami, sebuah situasi yang menjadi semakin sulit dengan pandemi virus corona,” tambahnya.

Situs pemakaman yang diusulkan tersebut bernilai 7 juta Euro dan belum dapat dibeli. Namun, seorang arsitek telah mempersiapkan cetak biru proyek tersebut, dengan pohon-pohon palem, air mancur dan tugu di tengah-tengah pemakaman.

Sebuah sekolah Quran, pusat olahraga dan ruang untuk penyembelihan halal juga diusulkan untuk situs tersebut. Menemukan lokasi yang cocok untuk pemakaman Islam jauh dari kata mudah. “Awalnya kami melakukan pembicaraan dengan Dewan Kota Roma, namun kami tidak dapat menemukan (kesepakatan) terkait lokasi yang memungkinkan,” kata Dhuumcatu.

Pemakaman Kota Roma adalah salah satu dari 58 pemakaman di Italia yang menyediakan pemakaman Islam. Namun, itu terlalu kecil untuk memenuhi permintaan dan semua ruangnya telah penuh.

Jika proyek Tragliatella mendapatkan persetujuan, pemakaman Islam baru akan menyediakan solusi untuk wilayah Italia tengah, rumah bagi sejumlah besar Muslim. “Kami telah mencari tempat di Guidonia, kota besar lain tidak jauh dari Roma. Tetapi bahkan di sana kami tidak dapat menemukan tempat yang cocok untuk pemakaman kami,” kata Dhuumcatu. “Kami akhirnya memilih opsi Tragliatella beberapa bulan lalu. Saat itu kami akan memulai pembicaraan dengan pihak berwenang Fiumicino, namun virus corona mulai merebak dan diskusi harus terhenti,” katanya.

Di bawah hukum Italia, tanah tersebut harus dibeli oleh komunitas Islam dan kemudian disumbangkan kepada kota Fiumicino sebagai bagian dari kesepakatan yang memungkinkan tanah itu dijadikan pemakaman. “Jika kami berhasil, kami akhirnya bisa dimakamkan menghadap Makkah dan dengan peti mati yang dibawa oleh delapan orang – semua hal yang sejauh ini tidak bisa kami lakukan,” kata Dhuumcatu.

Hanya 58 dari 8.000 kota di Italia yang memiliki ruang khusus untuk Muslim di dalam kuburan mereka. Namun, bahkan ketika ruang tersedia, ruang itu terbatas dan sering gagal memenuhi permintaan, yang meningkat secara dramatis pada paruh pertama tahun 2020 di tengah pandemi virus corona. Hasilnya adalah kekurangan tempat pemakaman Muslim.

Asosiasi Bengali Roma, dengan sekitar 35.000 anggota, telah mengajukan permohonan untuk crowdfunding dari semua 2,6 juta Muslim yang tinggal di Italia karena ingin kuburan terbuka untuk semua bangsa. “Sumbangan pertama akan datang. Kami akan membangunnya,” kata Dhuumcatu.

Namun, partai Liga sayap kanan Italia telah menyuarakan penentangannya terhadap proyek Tragliatella. “Muslim mencoba menggunakan kuburan untuk membangun kebiasaan mereka di daerah tanpa berkonsultasi dengan penduduk setempat. Kami menentang ini, ”kata Senator William De Vecchis.

Antonio Decaro, walikota Bari dan presiden Asosiasi Nasional Komune Italia, mengatakan kepada Arab News: “Saya sepenuhnya memahami daya tarik pemakaman bagi warga Muslim. Saya pikir waktunya telah tiba untuk menemukan solusi.” (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>