Biarawati: “Kami Diperlakukan Secara Terhormat oleh Pejuang Suriah”
Salah satu dari 13 biarawati yang dibebaskan Ahad malam kemarin (9/3/2014) setelah tiga bulan ditahan oleh kelompok pejuang di Suriah mengatakan bahwa mereka diperlakukan dengan baik oleh para penculik mereka.
“Mereka memperlakukan kami dengan hormat, kebaikan dan sopan santun yang tinggi. Mereka tidak pernah memukuli atau melukai kami,” kata salah seorang biarawati kepada wartawan di Jdeidet Yabous di perbatasan antara Suriah dan Lebanon, di mana mereka diserahkan kepada pejabat Lebanon dan Qatar.
Biarawati itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa para penculik tidak meminta mereka untuk melepas salib mereka dan membolehkan mereka untuk berdoa secara bebas dan aman.
Para penculik juga memberi mereka makanan, air dan pakaian, menurut suster tersebut.
Desember lalu, sebuah kelompok pejuang Suriah mengaku bertanggung jawab atas penculikan para biarawati dari sebuah biara di kota mayoritas berpenduduk Kristen Suriah Ma’loula.
Sebelumnya, para biarawati itu telah hilang dari biara Mar Takla, Ma’loula yang terletak 56 km sebelah timur laut dari ibukota Damaskus setelah jatuh ke pejuang oposisi.
Kelompok pejuang itu menahan para biarawati dan menuntut pelepasan 1.000 perempuan Suriah yang ditahan di penjara Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Para biarawati yang dibebaskan mengucapkan terima kasih semua pihak yang memberikan kontribusi untuk pembebasan mereka, dengan mengucapkan terima kasih kepada Bashar dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani.
Kepala Keamanan Lebanon Jenderal Abbas Ibrahim, yang membantu memfasilitasi pembebasan para biarawati, mengatakan pembebasan para biarawari sebagai bagian dari “operasi komprehensif” yang juga merilis 150 tahanan perempuan dari penjara Suriah.
Dia membantah bahwa uang tebusan telah dibayarkan untuk pembebasan para biarawati tersebut. (sumber: islampos/worldbulletin/10/3/2014)
Indeks Kabar
- LPPOM MUI Jabarkan Pentingnya Sertifikasi Halal
- Menteri Kesehatannya Positif Corona, Para Pejabat ‘Israel’ Diisolasi
- Dianggap Hambat Komunikasi, Pelajar di Bavaria Dilarang Bercadar
- Israel Dukung Penutupan Kantor Media Aljazeera
- Komite Palestina: Serang Aksi Damai, Israel Lakukan Kejahatan Perang
- Program Tahfidz di Madrasah Solusi Krisis Ulama Masa Depan
- Tembak Dada Amir, Zionis Biarkan Ia Meregang Sampai Mati
- Menlu RI: Indonesia Akan Selalu Bersama Palestina
- Argentina akan Gugat Putra Mahkota Saudi dengan Tuduhan Lakukan Kejahatan perang
- Islam dan Ateis Alami Peningkatan Signifikan di Australia
-
Indeks Terbaru
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
Leave a Reply