Pertemuan Akbar Tahunan Jamaah Tabligh Ditutup, PM Bangladesh Ikut Berdoa

Fase pertama pertemuan akbar Jamaah Tabligh yang juga disebut Bishwa Ijtima’ selama tiga hari berakhir dengan ditutup doa, atau lebih dikenal sebagai ‘Akhir Munajat’ (Doa Penutup), di tepi Sungai Turag di Tongi, di pinggiran Dhaka, Ahad pagi.

Sementara acara kedua Bishwa Ijtema akan dimulai pada 17 Januari depan di tempat yang sama dan berakhir pada 19 Januari. Untuk fase kedua acara akan dihadiri Moulana Mohammed Saad Kandhalvi di Delhi, seorang cucu pendiri Jamaah Tabligh.

Acara di fase pertama Ijtema dimulai setelah shalat Subuh pada hari Jumat. Acara ini diselenggarakan oleh ‘Alami Sura’, yang lebih dikenal sebagai pengikut Maulana Zubair Ahmad dari Bangladesh.

Maulana Zubair Ahmad, imam Masjid Kakrail Dhaka, markas Jamaah Tabligh Bangladesh, melakukan doa penutup yang dimulai sekitar pukul 11:10 pagi waktu setempat dan berlangsung selama 38 menit berikutnya. 18 menit pertama menggunakan bahasa Urdu dan 20 menit berikutnya menggunakan bahasa Bangla, kutip laman Newagebd.net.

Dalam akhir munajat, para Jemaah berdoa untuk perdamaian dan kemakmuran, kemajuan spiritual, permuliaan dan kesejahteraan umat Islam.

Ulama Pakistan Maulana Ziaul Haque menyampaikan khotbah setelah shalat Fajr diikuti oleh khotbah khusus “hedayeti bayan” oleh cendekiawan Islam India Moulana Ibrahim Dewla, sebelum doa penutup.

Pada hari terakhir, para pemimpin ‘Alami Sura’ dalam sebuah pertemuan memutuskan untuk mengadakan Ijtema dalam dua fase – satu antara 8 Januari dan 10 Januari dan yang lainnya antara 15 Januari dan 17 Januari pada 2021, Mufti Jahir Ibna Muslim, koordinator urusan media dari Bishwa Ijtima’ kepada New Age.

Selama 3 hari Ijtima’, tokoh Islam dan para pemimpin Jamaah Tabligh menyampaikan khotbah tentang iman kepada Allah, akhlak, sopan santun, praktik dan undangan untuk Islam.

Acara ini dihadiri ratusan ribu orang. Semua jalan menuju tempat dari berbagai bagian jalan raya Dhaka-Mymensingh yang membentang dari bandara ke Chandana Chourasta, Mirer Bazar ke Tongi di Gazipur di Jalan Raya Dhaka-Sylhet dan dari Abdullahpur ke Bypass Road di Jalan Abdullahpur-Ashulia dibatalkan guna membatasi kendaraan sampai akhir munajat.

Kereta Api Bangladesh mengoperasikan layanan khusus di beberapa tujuan bagi umat yang ikut berpartisipasi dalam sidang. Ribuan jamaah membanjiri tempat Ijtima’ sejak dini hari dan kerumunan orang menyebar ke daerah-daerah yang berdekatan, termasuk bentangan panjang jalan raya Dhaka-Mymensingh dan jalan Tongi-Ashulia.

Pada hari Ahad, tiga orang jamaah yang ikut acara ini – Ali Mahmud, 75, dari Cox’s Bazar, Abdul Momen, 65, dari Joypurhat dan Mazharul Islam dari Netrokona– meninggal di tempat Ijtima’, meningkatkan jumlah kematian selama Ijtima’ menjadi 12 orang di acara ini.

Doa Sheikh Hasina

Sementara itu, Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina juga ikut berdoa pada Akhir Munajat (doa terakhir) dari Bishwa Ijtima’.

Didampingi oleh adik perempuannya, Sheikh Rehana, Perdana Menteri Bangladeh ikut ambil bagian dalam bermunajat saat pertemuan Muslim terbesar dari kediaman resminya di Ganabhaban pada Ahad pagi, kutip Dhaka Tribune.

Sementara Sheikh Mohammad Abdullah yang menjabat sebagai Menteri Negara untuk Urusan Agama Bangladesh bersama para serta karyawan Kantor Perdana Menteri dan Ganabhaban juga mengambil bagian dalam bermunajat dari Ganabhaban, lapor BSS.

Lahir 1926, Jamaah Tabligh adalah gerakan pendidikan dan da’wah global yang tujuan utamanya membangun pengakuan sejati Allah dan mengajarkan sopan santun. Jamaah Tablig berbasis di New Delhi telah mengorganisir acara Ijtima’ sejak 1967. Untuk mengelola semakin banyaknya orang yang datang dari dalam dan luar negeri, acara dipecah dalam dua fase sejak tahun 2011. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>