2,3 Juta Anak Korban Perang Timur Tengah Terkatung-Katung di Negeri Tetangga
Tahun 2017 menjadi paruh waktu yang begitu memalukan bagi dunia kemanusiaan akan perlindungannya terhadap anak. Dunia dihebohkan oleh sebuah berita dari Negara Brazil tentang delapan anak yang tidur di dalam kardus, di pelataran sebuah geraja.
Namun, apakah masyarakat dunia hendak menutup mata dari realitas kondisi anak-anak korban perang di Suriah, Yaman dan Iraq yang jumlah pastinya bahkan sukar diketahui, karena terus bertambah dari hari ke hari.
Stasiun TV Aljazeera hari Rabu memaparkan data terakhir oleh Dana Anak–anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) tentang jumlah dan kondisi anak-anak paling memprihatinkan di dunia. Yaitu di tiga negara yang dilanda konflik berkepanjangan, Suriah, Yaman dan Iraq.
Di Suriah, data terakhir pada 2016 saja, anak yang tewas akibat pertempuran tidak kurang dari 625 jiwa. 2,3 Juta anak Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Libanon, Yordania dan yang terbanyak di Turki.
Sedangkan 5,8 Juta anak lainnya terkatung-katung di barak pengungsian dalam kondisi yang sangat membutuhkan bantuan.
Tidak kalah menyedihkan apa yang menimpa anak-anak Yaman. Masa kanak-kanaknya direnggut sehingga terpaksa mengungsi dari tanah airnya sendiri. Sejumlah 9,6 juta anak mengungsi.
Angka tersebut berarti 80 % dari keseluruhan jumlah anak di Negara Yaman. Mereka bergantung kepada bantuan untuk kebutuhannya sehari-hari.
Sedangkan di Iraq, 2,8 Juta anak terpaksa mengungsi. Dua Ratus Ribu lainnya terkepung oleh pertempuran sengit di Kota Mosul.
Tidak cukup hanya mengungsi. Bahkan, hari demi hari, jutaan anak dari tiga negara tersebut tak jarang mendapat perlakukan yang sangat tidak pantas diterima oleh anak seumur mereka. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- “Pengungsi Anak-anak Rentan Jadi Korban Kekerasan dan Penjualan Organ”
- 6 Juta Anak Suriah Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
- Amerika Jatuhkan 23.144 Bom di Negeri Muslim Selama 2015
- Cegah Pengungsi Timur Tengah Dan Afrika, 12 Negara Eropa Kerahkan Kapal Perang Ke Laut Mediterania
- Korban Tewas Perang Suriah Sudah Mencapai 140.041 Orang
Indeks Kabar
- Kristen Ortodoks Merayakan Natal 7 Januari
- Generasi Rohingya Terancam tanpa Pendidikan
- Sebanyak 112 Warga Mentawai Bersyahadat Massal
- 3 Wanita Suku Togutil Pedalaman Halmahera Bersyahadat
- Prof. Didin Hafidhuddin: Ramadhan Harus Jadi Bulan Tarbiyah
- Kudeta Myanmar, MUI Ajak Ormas Ingatkan Nasib Rohingya
- Mau Shalat Isya, Imam Masjid Ditikam di Manchester
- Masjid Al-Quba Sukabumi Diacak-acak Orang tak Dikenal
- Keluarga Korban Pembantaian Bosnia Kecewa Pemberian Hadiah Nobel Peter Handke
- Bandara Louisville Akan Berganti Nama Menjadi Muhammad Ali
-
Indeks Terbaru
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Muslim Utsul di Provinsi Hainan, Target China Selanjutnya?
- Sekarang Berada di Bulan Rajab, Inilah Amalan Utamanya
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
- Jalaluddin Rakhmat, Tokoh Syiah Indonesia Meninggal Dunia
- Mengapa Kita Tetap Harus Minta Hidayah Meski Sudah Muslim?
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Mualaf Nadirah Tan, Sabar Hadapi Tudingan Miring Berislam
- Amerika akan Cabut Penunjukan Teroris Pemberontak Al-Houthi yang Didukung Iran
- Jadi Mualaf, Vlogger Jerman Sebut Islam Agama Damai
Leave a Reply