Mantan Pelatih Militer AS Dijatuhi Hukuman 10 tahun Penjara karena Siksa 12 Tentara Muslim
Seorang mantan pelatih Korps Marinir AS divonis 10 tahun penjara karena terbukti bersalah menyalahgunakan kekuasaan dan wewenangnya dalam perekrutan 12 anggota militer Muslim.
Sersan Joseph Felix (34), dinyatakan bersalah atas penganiayaan fisik dan verbal terhadap orang-orang Muslim yang direkrutnya selama pelatihan dasar di Pulau Parris, South Carolina.
Majelis hakim terdiri dari delapan anggota militer dan wanita yang menganggap Felix, seorang veteran perang Iraq, menyalahkan di antara enam pelatih yang memimpin dan mengambil bagian dalam tindakan ekstrem dengan mencela mereka sebagai ‘teroris’.
Felix diyakini telah merekrut anggota beragama Islam untuk tujuan menyalahgunakan kepercayaan dan keyakinan agama mereka terhadap Islam.
Felix juga diduga menghina agama mereka, memaksa dua masuk mesin cuci baju, saat mereka menolak meninggalkan agama Islam.
Menurut beberapa saksi mata, mendengar Felix sering menggunakan istilah “terorisme” dan “ISIS” terhadap semua anggota baru Muslim yang direkrutnya.
“Felix melakukan penganiayaan terhadap calon marinir Muslim karena kepercayaan mereka. Dia mendegradasi agama mereka,” kata Letnan Kolonel John Norman, yang bertindak sebagai jaksa dalam pengadilan militer, dilansir Aljazeera.
Salah satu rekrutan tersebut, Raheel Siddiqui (20) meninggal dunia setelah terjun dari lantai tiga pada Maret 2016 setelah banyak menerima tekanan dan terancam.
Korban penganiayaan lain Ameer Bourmeche dan Rekan Hawez bersaksi mereka diperintahkan masuk ke sebuah alat pengering pakaian, sehingga mereka diputar layaknya pakaian.
Setelah kematian Siddiqui, keluarganya mengajukan tuntutan senilai $ 100 juta terhadap Marinir dan pemerintah AS, dengan mengatakan bahwa tindakan anak mereka karena didorong oleh pelecehan tersebut.
Felix yang yang sudah menikah dan memiliki empat orang anak, diberi hukuman untuk tiga tuduhan penganiayaan, delapan tuduhan melanggar perintah umum, mabuk, tidak disiplin, dan membuat pernyataan salah.
Kasus ini juga membuat 20 instruktur, petugas dan anggota kelautan diselidiki atas tuduhan pelecehan terhadap anggota baru Muslim sejak tahun 2015, di mana 13 di antaranya telah menjalani hukuman. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Banyaknya Tentara Muslim, Jerman Rekrut Seorang Imam Shalat
- Di Perang Teluk 1991, Mualaf Mantan Dewa Gitar Islamkan 3000 Tentara AS
- Mantan Sipir Penjara Guantanamo Masuk Islam Setelah Interaksi dengan Tahanan Muslim
- Pemain Muslim Ini Disanjung Pelatih Real Madrid, Siapa?
- Pria Amerika Dijatuhi Hukuman 20 tahun atas Usaha Membakar Masjid
Indeks Kabar
- Kemenag Terbitkan PMA Pencatatan Perkawinan
- Rabi Yahudi AS: Badai Katrina Hukuman untuk Pawai Gay
- Anak Indonesia Juara Kompetisi Alquran di Australia
- Paus Fransiskus Marah Bekas Biarawati Kawin dengan Pasangan Lesbi
- Pesan Pemuda Hong Kong: Jangan Percaya Orang Komunis, Jangan Terperangkap Uang China
- Supermarket Terbesar Kedua di Austria Stop Jual Daging Halal
- PBB: Kredibilitas Masyarakat Dunia Dipertaruhkan di Suriah
- ISESCO Sebut Berita Pembongkaran Makam Nabi hanyalah Kebohongan
- Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Aplikasi Pencari Masjid
- 1.500 Tahanan Taliban Dibebaskan, Amerika Tarik Pasukanya
-
Indeks Terbaru
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
Leave a Reply