Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis, Waspada Azab Allah
Cinta sesama jenis, baik sesama lelaki maupun sesama perempuan, dipaparkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Ribuan tahun yang lalu, kisah ini terjadi di masa hidupnya Nabi Luth. Sebagian kaumnya terlibat dalam cinta sesama jenis kelamin. Mereka melampiaskan nafsu birahinya kepada sesama jenis.
Nabi Luth telah memperingatkan kaumnya agar meninggalkan perilaku yang menyimpang, di mana hewan sekalipun tak ada yang melakukan hubungan semacam itu. Nasihat dan ajakan Nabi Luth tak digubris kaum homoseksual, hingga akhirnya Allah SWT mengazab mereka dengan hujan batu dari langit.
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.”
Kisah nyata di zaman lampau tersebut, ternyata muncul kembali dii era peradaban modern sekarang ini. Percintaan sesama jenis kembali terulang. Kaum homoseksual meminta perlindungan lewat jalur perundang-undangan. Maka, di beberapa negara sudah melegalkan pernikahan sejenis. Termasuk negara besar Amerika Serikat yang baru-baru ini melegalkan perkawinan kaum gay di seluruh negerinya.
Cinta yang terlarang dalam Islam. Sebab, Allah SWT telah menciptakan apa yang ada di jagad raya, termasuk di bumi ini dengan berpasang-pasangan: timur-barat, besar-kecil, atas-bawah, kaya-miskin, dan laki-perempuan. Dengan pola berpasangan tersebut kehidupan jadi seimbang.
Ikatan keluarga antara laki-laki dan perempuan memiliki tujuan mulia dan istimewa, yaitu melestarikan eksistensi manusia itu sendiri dari bahaya kepunahan. Jikalau sesama jenis kelamin menikah, apa yang bisa dihasilkan dari perkawinan demikian? Secara akal sehat dan ilmu pengetahuan, perkawinan sesama jenis sampai kiamat pun tak akan menghasilkan keturunan.
Allah SWT Maha Mengetahui rahasia kehidupan. Karena itu, orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir harus senantiasa mengingatkan akan azab-Nya jika praktik homoseksual menjadi gaya hidup dan mewabah di tengah masyarakat normal. Wallahu a’alam (w-islam)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Ratusan Pendeta di Portugal Tinggalkan Gereja Demi Sebuah Pernikahan
- Dewan Sekolah di Kanada Sepakati Program Anti-Islamofobia
- Maksimalkan Ramadhan, Penasihat Kedubes Saudi: Balik ke Qur’an, Tinggalkan HP
- UU Pesantren Diharapkan Segera Ditindaklanjuti
- Turki Ubah Biara Bersejarah Jadi Masjid
- Pemimpin Muslim Kunjungan ke Eropa Tolak Terorisme
- MUI: Alquran Melarang Nikah Beda Agama
- Pengakuan Etnis Rohingya: “Pergilah atau Kami Bunuh Anda Semua!”
- Saudi Bertahap Buka Pelaksanaan Umrah, Indonesia Akan Diprioritaskan Jamaah yang Tertunda
- Erdogan Sebut Kebijakan AS Dorong Israel Semakin Brutal
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply