MUI Kirim Dai ke Papua Barat
Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengirim lima orang dai ke Papua Barat dalam program MUI Berkhidmat pada 14 September 2019. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat menyampaikan bahwa para dai MUI sangat dibutuhkan masyarakat Muslim di Papua Barat.
Ketua MUI Provinsi Papua Barat, Ustaz Ahmad Nausrau mengatakan, lima dai yang dikirim Komisi Dakwah MUI Pusat bertugas di Kabupaten Kaimana, Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Raja Ampat dan Manokwari Selatan. Mereka bertugas untuk mengajari dan melayani masyarakat Muslim.
“Para dai itu menjadi imam, khatib, mengajar mengaji anak-anak Muslim asli Papua, mengajari baca tulis Alquran dan tata cara shalat, dan mengisi majelis taklim,” kata Ustaz Ahmad kepada Republika, Senin (11/11).
Ia menyampaikan, kehadiran para dai yang dikirim Komisi Dakwah MUI Pusat sangat dibutuhkan oleh masyarakat Papua Barat. Sebab bisa dikatakan wilayah pedalaman Papua Barat masih sangat kekurangan dai.
Ketua MUI Papua Barat sangat bersyukur para dai sedang melaksanakan tugas dengan sangat baik. Berdasarkan laporan yang diterimanya, para dai telah melakukan interaksi sosial dan dakwah yang baik di tengah masyarakat Papua Barat.
Ustaz Ahmad berharap akan ada tambahan dai yang bertugas di Papua Barat karena masyarakat sangat membutuhkan mereka. “Dai yang ada belum mencukupi kebutuhan di Papua Barat, kita berharap ini menjadi semacam pilot proyek, kita berharap ke depan program ini bisa ditingkatkan jumlah dainya,” ujarnya.
Ia menyampaikan, masih banyak wilayah di Papua Barat yang membutuhkan dai. Bila awal tahun depan Komisi Dakwah MUI Pusat mengirim dai lagi, Ustaz Ahmad sangat bersyukur karena awalnya MUI Papua Barat meminta agar para dai dikirim ke setiap kabupaten di Papua Barat. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Bocah Cilik Asal NTB Juara I Tahfidz Alquran se-Asia Pasifik
- Pemprov Jabar Serahkan Donasi Rp 1 M untuk Rohingya
- 6 Juta Anak Suriah Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
- MUI: ‘Waspadai Komplek Masjid Al-Aqsha Dipaksa Dibagi Menjadi Dua Bagian’
- China Larang Anak-anak Ikut Kegiatan Agama Saat Liburan
- Hati-hati! Permen Narkoba Beredar di Sekitar Kita
- Aliran Sesat Berkedok Ormas Islam
- Selami Al Quran Mulai Dari Keindahan Sastra-nya
- ICMI Ajak Elemen Demokrasi Kutuk Percobaan Kudeta Turki
- MUI: Penghina Gubernur NTB Harus Diberikan Lagi Penataran Pancasila
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply