Dewan Komunitas Muslim Dunia Selenggarakan Konferensi Ilmiah
World Muslim Communities Council bekerja sama dengan lembaga yang kompeten dan relevan tentang pendidikan Islam pra-universitas menyelenggarakan konferensi ilmiah internasional virtual berjudul “Tantangan Menghadapi Pendidikan di Sekolah Islam”, pada (27/6) di Abu Dhabi.
Pentingnya konferensi ini berasal dari titik balik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah lembaga pendidikan di dunia. Mereka terpaksa menempuh pendidikan jarak jauh selama periode penutupan yang diberlakukan oleh pemerintah setelah pandemi Covid-19, untuk melindungi masyarakat.
Kejadian ini berdampak pada terciptanya realitas baru yang akan mendorong para pejabat untuk mempertimbangkan kembali filosofi pendidikan, tujuan, sistem, metode, kurikulum dan kegiatan pendidikan. Pendidikan Islam di tingkat pra-universitas dan universitas adalah bagian integral dari realitas global ini dan akan mengalami semua perubahan ini.
Ketua Dewan Komunitas Muslim Dunia Ali Rashid Al-Nuaimi yang berbasis di Abu Dhabi, menunjukkan pentingnya konferensi ini, dengan pertanyaan-pertanyaan komprehensif dan khas yang akan muncul.
“Pertanyaan ini seperti bagaimana para pemimpin pendidikan Islam akan menanggapi hal ini tantangan baru? Apakah pendidikan Islam memiliki tradisi yang cukup mengenai guru dan siswa untuk menggunakan sistem pendidikan jarak jauh? Apakah lembaga pendidikan Islam yang ada di masyarakat terbatas memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk pendidikan jarak jauh? Apakah ada kurikulum yang fleksibel, dapat diterapkan dari jarak jauh, dengan bantuan teknologi?,” dilansir di wam.ae, Rabu (24/6).
Dia menambahkan bahwa konferensi akan menghadapi masalah dan pertanyaan, dengan memberikan jawaban yang meyakinkan, praktis, prosedural, dapat ditindaklanjuti, dan terukur dengan standar yang diterima secara internasional. Begitu, tantangan terbesar adalah evaluasi metodologi, ujian jarak jauh, dan mekanisme teknologinya, karena sifat kurikulum pendidikan Islam tidak dapat direduksi menjadi sarana digital, karena mereka selalu bergantung pada penghafalan, mengingat, keterampilan mengambil dan praktis, seperti berbicara di hadapan publik, keterampilan intonasi, dan ujian lisan. Tantangannya adalah untuk mengevaluasi hasil pendidikan Islam dari jarak jauh, namun tetap konsisten dengan standar evaluasi internasional.
Diskusi akan berisi tema-tema termasuk kemungkinan menemukan pendekatan yang dapat diimplementasikan dari jarak jauh dan digital. digitalisasi konten dan biayanya, guru yang dapat menerapkan pendidikan jarak jauh, dan lembaga yang dapat melatih guru, apakah infrastruktur teknologi setara dengan semua siswa, kemungkinan mengajarkan keterampilan agama dari jauh tanpa interaksi langsung, bagaimana keteladanan akan hilang ketika tak ada hubungan langsung antara guru dan pelajar, kemampuan untuk mengandalkan evaluasi jarak jauh dalam masalah agama dan bahaya plagiarisme, dan bagaimana mengendalikannya dalam sistem nilai dan etika yang ada.
Konferensi ini juga meneliti kebutuhan masyarakat Muslim akan institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum, memodernisasi sistem pendidikan, menyediakan sistem yang terintegrasi untuk pendidikan digital dan jarak jauh, merangsang pemberdayaan lembaga amal dan masyarakat sipil untuk berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan jarak jauh Islam, dan kebutuhan untuk mengaktifkan peran lembaga pendidikan yang berkualitas, akreditasi akademik dan penilaian untuk memastikan kualitas pendidikan jarak jauh Islam. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Anggota Dewan Larang Warga Hindu Izinkan Muslim Masuk Rumah
- Baznas Mualaf Center Gelar Konferensi Mualaf Borneo 2018
- Komunitas Muslim Rockford Bangun Pusat Kepemudaan
- Konferensi Menentang Islamofobia Internasional Digelar di AS
- Konferensi Universitas Al-Azhar Desak Dunia Tak Kaitkan Islam dengan Terorisme
Indeks Kabar
- Mualaf Centre: Ada Upaya Kristenisasi di Balik Dukungan Pernikahan Beda Agama
- PPPA Darul Quran Adakan Layanan Medis untuk Pengungsi Rohingya
- Amerika Jatuhkan 23.144 Bom di Negeri Muslim Selama 2015
- Kamboja Terapkan Sertifikasi Halal
- MUI Nilai Daftar Rekomendasi Mubaligh tidak Mengikat
- Rekam Biometrik Jamaah Umrah Harus Dievaluasi
- Arab Saudi Berhasil Sembuhkan 9.000 Pencandu Rokok Wanita Dalam Setahun
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- 2.700 Orang Hapus Tato di Islamic Medical Service
- Zakir Naik: Bagi Muslim, Tentu Lebih Baik Memilih Pemimpin Seiman
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply