Ujian Allah SWT

Tidak ada  suatu kaum yang mereka menyalahi janji melainkan Allah berikan ujian

dengan maraknya kematian. Tidak ada tersebar dalam satu kaum pelacuran di mana-mana melainkan Allah uji dengan penyakit yang membuat mati. Tidak suatu kaum  menolak membayar zakat melainkan Allah akan menahan untuk  mereka turunnya hujan. (Al-Hadits)

Ketika seseorang mendaftarkan diri masuk menjadi karyawan sebuah perusahaan, pasti ia akan menandatangani sebuah kontrak perjanjian. Ia akan mengikuti semua aturan yang dikeluarkan oleh perusahaan dan tidak akan melanggar. Bahkan kalau pegawai negeri harus memakai sumpah jabatan pula. Setelah masuk ia juga harus mengikuti peraturan perusahaan. Jika melanggar ada sanksi-sanksi yang diberlakukan.

Begitu pula dengan kehidupan yang Allah SWT bentangkan di muka bumi. Allah juga sudah membuat aturan di muka bumi ini. Bahkan di alam arwah, semuanya sudah didaulat untuk bersumpah. ”Dan, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, ’Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, “Betul, kami menjadi saksi.” Agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ’Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.” (al-A’raf: 172)

Jadi semua kita umat manusia sudah berjanji dan mengakui bahwa Allah adalah Tuhan bagi umat manusia. Tapi ketika lahir ke dunia, iblis telah menyesatkan sebagian dari mereka. Umat Islam yang insya Allah tetap berpegang teguh pada ’kontrak perjanjian’ itu masih ditekankan untuk memenuhi janjinya. Allah menyuruh kita orang-orang beriman untuk memenuhi kontrak atau akad perjanjian. ”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu…” Mereka yang melanggar, Allah sudah menyiapkan ancaman yaitu berupa ujian yang menyengsarakan.

Mereka yang menyalahi janji, Allah akan memberikan ujian dengan maraknya kematian. Mengapa dinamakan ujian? Sebab memberikan kesempatkan kepada mereka yang hidup untuk sadar bahwa mereka selama ini telah melanggar janjinya. Juga terhadap para pedagang di negeri itu yang berdagang dengan cara yang curang, menyalahi janji, dan mengurangi timbangan diharapkan akan sadar.

Allah juga akan memberikan ujian bagi suatu kaum jika di dalamnya telah banyak terjadi pelacuran. Perzinaan di mana-mana. Allah akan turunkan penyakit yang sangat mematikan dan tidak ada obatnya. Keadaan seperti itu saat ini telah kita kenal. Kita mengetahui adanya penyakit aids yang terjadi akibat seks bebas. Sampai saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya dan telah memakan banyak korban. Tidak saja mereka yang melakukan perzinaan tapi juga orang-orang yang tertular dari mereka akibat menggunakan jarum suntik. Seharusnya, dengan telah turunnya penyakit mematikan tadi, orang menjadi sadar bahwa perbuatan zina yang dilarang Allah telah menjadi bencana bagi mereka semua. Diharapkan perbuatan keji tersebut akan ditinggalkan.

Terakhir, bagi suatu negeri yang kering kerontang maka perlu instrospeksi diri. Sebab Allah akan menahan hujan kepada suatu negeri jika negeri tersebut enggan membayar zakat atau berderma terhadap sesama. Oleh karena itu, berhati-hatilah. Segeralah membayar zakat dan memperbanyak sedekah agar bumi tempat mereka berpihak dianugrahi hujan yang menyuburkan.

Oleh karena itu, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan. Allah SWT sudah memberikan kepada seluruh alam ini. Kepada manusia di seluruh muka bumi tanpa pilih kasih. Sudah sepantasnyalah kita bersyukur dan selalu bersujud kepada-Nya dengan rasa takut (khauf)  dan harap (roja’) kepada Allah SWT.

Amat malu jika kita yang sudah bersyahadat namun tidak menjalankan syariat dan sunnah Nabi-Nya. Oleh sebab itu, ujian yang Allah SWT turunkan, tak lain adalah upaya agar kita bersungkur untuk menangis dan selalu beristighfar. Terkadang manusia tetap sombong kepada-Nya ketika sudah Allah berikan kenikmatan yang luar biasa dalam hidupnya.  Allah SWT menegur hamba-Nya dengan cara-cara yang Allah berikan. Apakah hamba-Nya tersebut masih ingkar atau beristigfar.

Anda yang meyakini hari pembalasan, tentu akan melakukan introspeksi diri (muhasabah). Apakah dalam menjalani hidup selalu berada dalam jalan Islam ataukah berada dalam bimbingan setan. Allah SWT sudah memberikan jalan Islam yang lurus dan membawa berkah bagi para pengikutnya. Tinggal kita mau mengikuti atau menjauhi jalan itu. Wallahu’alam. (w-islam.com)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>