Amal Perbuatan Hanya Ditujukan Kepada Allah SWT

Menjadi orang beriman berarti siap menyerahkan segala urusan hidup dan mati hanya kepada Allah SWT, pemilik rahasia alam semesta. Ini karena Allah SWT-lah yang mengetahui jagat raya dengan tanpa tertinggal dari hal yang terbesar hingga yang terkecil.
Penyerahan diri kepada Allah SWT merupakan tuntutan dari Allah karena hanya Dialah yang mengetahui hikmah di balik kehidupan ini. Sementara manusia, meskipun dijadikan sebagai makhluk paling berakal dan beradab, memiliki pengetahuan yang sangat terbatas.
Allah SWT membimbing manusia beriman dengan dengan kalimat penghambaan, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah untuk Allah Tuhan semesta alam.'” (QS. Al-An’am: 162).

Melalui ayat tersebut Allah sudah memberikan bimbingan kepada manusia agar semua aktivitas di dunia ini ditunjukkan kepada Allah SWT. Segala aktivitas ini ditujukan hanya untuk Allah SWT semesta. Tidak menduakan akan menyekutukan-Nya.
Pekerjaaan atau amal perbuatan yang dilandasi bukan karena Allah SWT akan terjebak dalam syirik (menyekutukan Allah SWT). Sedangkan Allah SWT tidak akan mengamuni dosa syirik.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 48).
Karena begitu dahsyatnya dampak dari perbuatan syirik ini, maka setiap manusia sudah seharusnya memahami betapa dalam kehidupan harus memperhatikan masalah ini secara mendalam.
Manusia berkerja hanya untuk Allah semata; berjuang untuk-Nya, dan mengembalikan segala urusan kepada-Nya/


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>