Candi Borobudur Bukti Umat Islam Hidup dalam Keragaman
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud mengatakan keberadaan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi bukti nyata umat Islam yang mayoritas di Indonesia hidup dalam keragaman dengan umat beragama lainnya.
“Itu Candi Borobudur membuktikan umat Islam Indonesia, Nusantara, adalah hidup dengan seluruh umat beragama lainnya dengan masing-masing budayanya,” katanya dalam konferensi pers dengan para tokoh lintas agama setelah berbicara pada Borobudur International Conference 2017 di Borobudur, Sabtu (6/5).
Ia mengemukakan pentingnya pengelolaan hidup bersama dalam keragaman yang antara lain berwujud perbedaan pendapat antara pihak yang satu dan yang lain. Nahdlatul Ulama sebagai bagian dari pendiri bangsa, kata dia, menjaga terus-menerus semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Bhinneka Tunggal Ika adalah fakta pemberian Tuhan, fakta banyak umat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan pada masa lampau terjadi perang antarumat, perang antarumat seagama, dan hingga saat ini perang di negara-negara Timur Tengah juga tidak selesai. Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI Purnawirawan Wisnu Bawa Tenaya mengatakan Candi Borobudur memperlihatkan bagaimana peradaban dibangun oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
“Itu menjadi inspirasi bagaimana memperkuat persatuan bangsa dengan saling asah, asih, dan asuh. Menjaga harmoni, menjaga Pancasila,” katanya.
Rohaniwan Katolik Romo Franz Magnis Suseno mengatakan Borobudur International Conference tahun kedua ini adalah salah satu kegiatan untuk menunjukkan nenek moyang bangsa Indonesia hidup dalam kebersamaan. “Sekarang kita terancam oleh fundamentalisme tidak hanya agama, tetapi macam-macam, termasuk gerakan politik penuh kebencian. Agama-agama mesti bersama menolak segala kebencian dan kekerasan, bersama-sama memperjuangkan perdamaian,” katanya.
Ia mengemukakan keragaman dan perbedaan sebagai rahmat bagi umat manusia, sedangkan kekuatan penyembuhan harus bisa dirasakan setiap orang sebagai kekuatan positif. Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Sangha Theravada Indonesia Biksu Sri Pannyavaro Mahathera mengatakan Candi Borobudur memberikan inspirasi tentang kedamaian dan keharmonisan.
“Keberadaan Borobudur di Tanah Air ini dijaga dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat dunia. Itu wujud nyata harmoni dan toleransi. Borobudur memberi manfaat besar pada berbagai bidang, pariwisata, ekonomi, budaya, dan lain-lain,” katanya. (sumber: Antara/ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Kemenag Kembali Gelar Halaqah Ulama ASEAN 2017
- Tentara Israel Melecehkan Muslimah Kita
- Jumlah Mualaf Az-Zikra Genap 670 Orang
- Mualaf Centre: Ada Upaya Kristenisasi di Balik Dukungan Pernikahan Beda Agama
- KontraS Desak Polri Lakukan Autopsi Ulang Jenazah Jefri
- Gandeng LBIQ, JIC Gelar Pelatihan Bahasa Arab
- Tak Terima Dikritik, China Hapus Ozil dari PES 2020
- Hati-hati! Permen Narkoba Beredar di Sekitar Kita
- RUU Jaminan Halal Diprediksi tak Tungas Tahun ini
- Organisasi Muslim Rohingya: Masyarakat Internasional Harus Tekan Myanmar
-
Indeks Terbaru
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
Leave a Reply