Warga Australia Barat Halangi Pembangunan Masjid
Sebuah proposal untuk membangun masjid di daerah Kalgoorlie-Boulder, Goldfields, Australia Barat, memicu reaksi kemarahan dari masyarakat setempat. Padahal, rencana pembangunan masjid di Park Street itu telah disetujui Pemerintah Kota.
Lebih dari 100 warga setempat menghadiri pertemuan pekan ini, dan umumnya menolak kehadiran masjid di kota itu. Namun Pemkot setempat tetap meloloskan proposal tersebut.
Atas penolakan warga ini, pelaksana Wali Kota, Allan Pendal, mengakui hal ini merupakan isu paling rumit yang harus dihadapi Pemkot Kalgoorlie-Boulder.
“Saya diberitahu bahwa warga yang hadir dalam pertemuan itu mencapai 120 orang. Selama sembilan tahun yang bekerja di pemerintah kota, ini merupakan partisipasi terbesar,” katanya.
“Awalnya sangat tegang, namun akhirnya kami bisa tenang meskipun ada yang keberatan,” kata Pendal.
Pendal mengatakan, banyak warga yang hadir tidak mengerti baha pihak pemerintah kota hanya berhak memeriksa rencana pembangunan tersebut.
“Kami tidak bisa membuat keputusan berdasarkan pertimbangan agama atau politik. Kami semata-mata hanya bisa mengambil keputusan berdasarkan rencana pembangunan yang diajukan,” jelas Pendal.
Halaman Facebook Kalgoorlie-Boulder dipenuhi komentar yang berbau SARA. Salah satu komentar berbunyi, “Kasih satu bulan, dan masjid itu akan jadi abu”. Ada juga yang menulis, “Ayo bangun masjidmu dan kita lihat berapa lama bisa bertahan”.
Bahkan dilaporkan sampai ada oknum yang menanam babi mati di lokasi pembangunan masjid tersebut diduga dimaksudkan untuk mengusir komunitas Muslim dari tempat itu.
Halaman Facebook yang didedikasikan untuk menolak masjid ini – Stop The Mosque in Kalgoorlie-Boulder – saat ini memiliki lebih dari 1000 follower.
Menurut data sensus 2011, sebanyak 165 penduduk Kalgoorlie mengaku beragama Islam.
Menurut pendiri Komunitas Islam Goldfileds, Eric Wright, karena kondisi kota yang banyak didatangi pekerja musiman, diperlukan sarana ibadah yang memadai.
“Banyak yang bertanya apakah ada tempat ibadah di sini. Apakah ada pusat komunitas? Mereka ingin pindah ke sini,” katanya.
Wright menjelaskan, dengan adanya persetujuan dari pemerintah setempat, pihaknya akan menyewa tukang dan arsitek yang akan menyiapkan desain pusat komunitas yang memenuhi ketentuan.
Disebutkan, di daerah Goldfields, Islam memiliki sejarah yang panjang. “Pendatang Islam ke Kalgoorlie sudah tiba sejak era masa kejayaan tambang emas,” katanya. (sumber: hidayatullah/4/8/2014)
Indeks Kabar
- KISPA: Kehadiran Wartawan atas Undangan Israel Memalukan
- UNESCO: Lebih dari Seribu Masjid Hancur di Suriah
- Mau Shalat Isya, Imam Masjid Ditikam di Manchester
- Baru Menang, Wali Kota Ini Ingin Setop Pembangunan Masjid
- Menlu Austria Mengaku Ingin Tutup TK Islam
- Israel Angkat Rabi Kontroversial di Jajaran Militer
- Bantah Tuduhan Ajarkan Radikalisme, Masjid di London Kampanyekan Islam Damai
- Ketum DPP IMM Pimpin Sidang Kongres Pemuda OIC di Turki
- 'BPJS Syariah Segera Diluncurkan'
- Rumah Zakat Berangkatkan Relawan untuk Bantu Muslim Rohingya
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply