Gabungan Ormas Islam Indonesia Tolak lnternasionalisasi Kota Suci
Munculnya propaganda soal Internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci di Makkah dan Madinah membuat umat Islam Indonesia yang tergabung dalam berbagai ormas Islam menolak secara tegas.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Zaitun Rasmin membacakan pernyataan sikap salah satu poinnya, lnternasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah akan menimbulkan problema besar dan persengketaan serta perselisihan yang sangat berbahaya.
“Selain itu, hal tersebut dapat memicu situasi chaos dalam pelaksanaan ibadah haji bahkan dapat menjadi ancaman bagi stabilitas dua tanah suci dan wilayah sekitarnya, ujarnya di AQL Islamic Center, Jalan Tebet Utara Jakarta Selatan, Kamis (15/2).
Ia mengungkapkan, pemerintah Saudi Arabia telah memberikan perhatian yang sangat besar dalam penyelenggaraan lbadah Haji serta ururan dua tanah suci. Hal ini terbukti dengan pembangunan dan renovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
ip p2
“Serta perluasan keduanya berlipat-lipat ganda, pembangunan jalan dan sarana prasarana yang sangat berkualitas demi kemudahan pelaksanaan ibadah haji dan umrah,” ungkapnya.
Related Posts
Dirinya menambahkan, salah bentuk pembangunan yang berkualitas Saudi Arabia terus menerus membuat kedua masjid suci tersebut semakin besar dan indah dari waktu ke waktu.
“Berdasarkan apa yang tersebut di atas, maka ada kebutuhan dan alasan untuk Internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah,” pungkasnya.
“Oleh karena itu Indonesia yang diwakili oleh para ulama dan tokoh tokohnya serta bangsa lndonesia secara umum menolak semua upaya untuk internasionalisasi penyelenggaraan haji dan urusan dua tanah suci Makkah dan Madinah dari pihak atau negara manapun juga,” tegasnya.
Beberapa ormas islam yang hadir dan mendukung pernyataan sikap ini antara lain, Muhammad Faisal Persis, Hidayatullah, Haikal Hasan (Annas DKI), Ketua MUI Bali, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Majelis Ormas Islam (MOI) Ust. Nazar Haris, FPI DKI Jakarta, Wahdah DKI, Al-Irsyad dan beberapa lainnya.
Untuk diketahui, isu Internasionalisasi Kota Suci umat Islam di Makkah dan Madinah yang saat ini secara politik dikuasai Kerajaan Arab Saudi kembali mencuat di tengah publik. (sumber: islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Seorang Guru Belgia yang Menunjukkan Karikatur Nabi Muhammad Dipecat
- Komnas Perempuan Sebut Poligami Bukan Ajaran Islam, MUI: Itu Menyesatkan
- Mantan Navy Seal AS Tuduh Obama Pengkhianat Sambil Lempar Quran
- Jualan Kebab dan Makanan Halal Dilarang di Spanyol
- KH Ma’ruf: Aliran Kepercayaan Tak Perlu Dicantumkan di KTP
- 2017, Baznas Serukan Bangkitnya Pengusaha Muslim
- Bekas PM Inggris Dituduh Hapus Peran Bidani ISIS
- Kasus Islamofobia di Austria Meningkat 62 Persen
- Rasulullah SAW Sebagai Penggembala Kambing
- Indonesia Kecam UU “Negara Bangsa Yahudi”
-
Indeks Terbaru
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
Leave a Reply