Penganut Katolik Berkurang di Argentina Negara Asal Paus Fransiskus
Pengikut Katolik di negara asal Paus Fransiskus Argentina mengalami kemunduran, menurut hasil studi terbaru dari CONICET (National Scientific and Technical Research Council).
Hasil penelitian CONICET itu juga menunjukkan bahwa hampir seperempat dari populasi menyakini negara seharusnya tidak mendanai institusi-institusi keagamaan, sementara 46,2 persen menyakini baha pendidikan agama seharusnya tidak diberikan di sekolah-sekolah negeri.
Lembaga pemerintah itu merilis sebuah hasil penelitian hari Rabu (20/11/2019) yang mengungkap bahwa sementara Katolik masih menjadi agama yang paling banyak dianut penduduk Argentina, tetapi jumlah pengikutnya menurun lebih dari 13 persen selama dekade terakhir, lapor AFP seperti dilansir Buenos Aires Times.
Menurut CONICET, 76.5 persen penduduk Argentina mengatakan mereka beragama Katolik pada tahun 2008, bandingkan dengan 62,9 persen penduduk yang mengaku penganut Katolik tahun 2019 ini.
Pada periode yang sama, jumlah penganut Kristen Evangelis naik dari 9 persen menjadi 15,3 persen. Mereka yang tidak beragama pun jumlahnya naik dari 11,3 persen menjadi 18,9 persen.
Survei yang dilakukan CONICET juga menanyakan kepada warga soal pandangan mereka tentang Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Hanya 7,9 persen warga Argentina yang mengatakan keyakinan mereka akan ajaran Katolik bertambah kuat menyusul pengangkatan Jorge Mario Bergoglio sebagai pemimpin Tahta Suci Vatikan dengan gelar Paus Fransiskus pada tahun 2013, sedangkan 82,4 persen mengaku tidak ada bedanya.
Di antara insitusi atau tokoh yang dipercayai oleh warga Argentina, Paus Fransiskus menduduki peringkat keempat setelah lembaga pendidikan tinggi (universitas), Gereja Katolik secara umum dan Angkatan Bersenjata Argentina.
Perubahan besar yang mencolok dalam opini publik adalah soal hubungan negara dengan Gereja. Pada tahun 2008, sebanyak 51,4 persen mengatakan negara seharusnya mendanai semua denominasi agama. Akan tetapi jumlah itu 11 tahun kemudian melorot menjadi 27,4 persen saja.
Sekarang ini, sebanyak 46,2 persen warga Argentina berkeyakinan bahwa pendidikan agama seharusnya tidak diajarkan di sekolah-sekolah publik, padahal tahun 2008 yang berpendapat demikian hanya 26,9 persen. Survei oleh CONICET itu melibatkan 2.421 responden dan digelar antara bulan Agustus dan September 2019, dengan margin error 2 persen. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Di Chili Paus Fransiskus Memohon Maaf kepada Korban Kejahatan Seksual Pendeta
- Paus Fransiskus Mengimbau Setiap Paroki Tampung Satu Keluarga Migran
- Paus Fransiskus Yakin Gereja Katolik Akan Selamanya Melarang Wanita Jadi Pendeta
- Paus Fransiskus: Hubungan Umat Yahudi dan Kristen Ikatan yang Tak Terputuskan
- Paus Fransiskus: Tidak Ada Tuhan Katolik
Indeks Kabar
- Antar Anak Mengaji, Suryati Selamat Dari Terjangan Tsunami
- Kemenag Aceh Singkil Bantah Dianggap Persulit Pendirian Rumah Ibadah
- Fatwa UEA: Jangan ke Masjid Jika Terinfeksi Corona
- PPPA Darul Quran Adakan Layanan Medis untuk Pengungsi Rohingya
- Inilah Rancangan Perluasan Masjid Nabawi di Madinah
- Disaksikan Mayjen dan Para Komandan, 13 Prajurit Jadi Mualaf
- Hamas dan Fatah Bersatu Melawan Rencana Pencaplokan Tepi Barat
- Upaya Evangelisasi di Vietnam Dinilai Tak Berjalan Efektif
- Tahun 2070 Islam Bakal jadi Agama Tebesar Dunia Menggeser Kristen
- Pendiri Gerakan Anti-Islam Jerman Terancam Hukuman Lima Tahun
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply