Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
Sebuah bom molotov dilemparkan ke sebuah masjid di kota Limassol di Siprus Yunani di Siprus Selatan. Serangan ini terjadi di malam hari dan merusak pintu dan dindingnya.
Menurut media Siprus Yunani dan Kantor Berita Turki-Siprus (TAK) saluran berita resmi Republik Turki Siprus Utara (TRNC), serangan ini menargetkan Masjid Koprulu Haci Ibrahim Aga.
Sedangkan situs berita Siprus Yunani Philenews melaporkan, bom molotov dilemparkan ke gedung tersebut, sementara penyiar Antenna mengklaim bahwa petasan diluncurkan ke masjid tersebut, menyebabkan kerusakan ringan.
TAK melaporkan, polisi Siprus Yunani telah melancarkan operasi untuk mengidentifikasi dan menangkap individu atau kelompok yang melakukan serangan tersebut. Insiden tersebut telah terekam dalam rekaman kamera keamanan.
Menurut beberapa laporan, tulisan “Islam tidak diterima bagi para imigran” dilukis dengan cat semprot di dinding masjid sebelum serangan. Presiden Siprus Turki Ersin Tatar mengutuk serangan itu.
Menurut pihak berwenang TRNC, serangan dilakukan sekitar pukul 01.10 waktu setempat pada Sabtu (26/8/2023). “Dalam menghadapi serangan terhadap aset sejarah, agama, dan budaya kita, saya menekankan perlunya segera membawa pelakunya ke pengadilan. Saya ingin menggarisbawahi bahwa serangan yang sudah ketinggalan zaman tersebut menimbulkan ancaman bagi seluruh umat manusia dan merusak perdamaian dunia,” kata Tatar dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu Agency.
Perdana Menteri Unal Ustel juga mengecam serangan tersebut. Dia menyebutnya sebagai serangan terhadap saudara dan saudari Muslim yang tinggal di Siprus Selatan. “Dan secara umum terhadap seluruh dunia Islam,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk keras serangan pembakaran terhadap Masjid Koprulu Haci Ibrahim Aga di kota Limassol di pemerintahan Siprus Yunani pada Sabtu (26/8/2023). Dikabarkan sebuah bom molotov dilemparkan saat malam hari dan merusak pintu dan dinding tempat ibadah umat Islam itu.
“Serangan keji ini merupakan tambahan dari tindakan masa lalu terhadap masjid-masjid berbeda di Pemerintahan Siprus Yunani,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu Agency .
Siprus telah terperosok dalam perselisihan selama puluhan tahun antara Siprus Yunani dan Siprus Turki. Meskipun ada serangkaian upaya diplomatik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif.
Turki sepenuhnya mendukung solusi dua negara di pulau Siprus. Solusi ini berdasarkan kesetaraan kedaulatan dan status internasional yang setara antara kedua negara. (sumber:anadolu/ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Kepala Gereja Kristen Ortodoks Yunani Tegaskan Masjid Al-Aqsha Khusus untuk Umat Islam
- Masjid Pertama Yunani akan Dibuka Oktober Mendatang
- Pelajaran Agama dan Bahasa Turki Dikurangi, Siswa Yunani Lakukan Boikot
- Warga Yunani Tolak Masjid Baru Athena
- Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid
Indeks Kabar
- Warganet Kecam Video Perempuan Main Tiktok Lecehkan Shalat
- Menag Harus Lindungi Warganya, Termasuk yang Bercadar
- Dua Persen Pastor Anglikan Tidak Percaya Adanya Tuhan
- Pemerintah Kota Tasikmayala Ajak Masyarakatnya Berhijab
- Setiap Hari Lebih dari 100 Ekspatriat di Arab Saudi Masuk Islam
- ODOJ: Cara Baru Cinta Baca Al-Quran
- Alhamdulillah, Liverpool Tindak Penghina Muslim yang Shalat di Anfield
- UAS seru Umat Tidak Pilih Calon Pemimpin Berpolitik Uang
- Komunitas Muslim Rayakan Peletakan Batu Pertama Masjid Pertama di Mukilteo, Washington
- Usai Berdakwah, KH. Ali Mustafa Yaqub Hembuskan Nafas Terakhir
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply