Pimpinan Gereja Injili Di Indonesia ( GIDI) menjamin pelaksanaan shalat Idul Adha di Tolikara. Pernyataan ini disampaikan langsung Presiden GIDI, Dorman Wandikbo kepada Tokoh Umat Islam Tolikara, Ali Mukhtar di Jayapura, Senin (21/09/2015).

Menurut Ali Mukhtar, pimpinan GIDI tersebut mendatanginya di penginapan saat berada di Jayapura.

“Ada sekitar 10 orang yang menjumpai saya. Selain Presiden GIDI, ada bupati, pendeta dan pemuda GIDI, ” terang Ali.

Pertemuan yang berlangsung 30 menit itu, bagi Ali, sangat melegakan. Pasalnya, hal itu menegaskan sikap GIDI untuk menjaga keamanan saat Shalat Idul Adha nanti.

“Saya lebih yakin karena yang menemui saya itu sepuluh pimpinan GIDI. Sebab, kalau hanya dua orang saja, saya tidak merasa yakin,” ujar Ali.

Ali menuturkan sikap GIDI menjamin keamanan pelaksanaan shalat Idul Adha di Tolikara, merupakan kelanjutan dari desakan Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

“Saat itu Menkopolhukam bilang, Pak Pendeta, tolong jangan bikin ribut-ribut lagi.”

Ali menambahkan dalam pertemuan itu, pimpinan GIDI berjanji akan menyerahkan hewan Qurban berupa sapi sebanyak 5 ekor dan akan diantar langsung ke Tolikara.

Sebagaimana diketahui, sebelum kasus Tolikara, hubungan Islam-Kristen berjalan baik. Masyarakat Tolikara yang memang masih sangat asing dengan hal-hal yang berbau Islam, menganggap seorang dai, imam, atau muballigh sama dengan pendeta dalam agama Kristen sehingga mereka pun menyebut imam Ali Mukhtar sebagai “Bapak Pendeta Islam. (sumber: hidayatullah)