‘Ucapan Assalamualaikum Dapat Pahala, Salam Pancasila tidak’
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Mohammad Siddik menjelaskan ucapan ‘assalamualaikum’ mengandung doa dan orang yang mengucapkan serta menjawabnya jelas mendapat pahala dari Allah SWT. Hal ini berbeda dengan ucapan jenis lain, misalnya salam Pancasila.
“Kalau salam Pancasila itu nggak dapat pahala. Sudah lain kan karena nggak ada artinya. Jadi berbeda sekali dengan assalamualaikum yang itu adalah ajaran agama dan tanda daripada orang Islam,” ujar dia kepada Republika.co.id, Sabtu (22/2).
Siddik menjelaskan, ucapan ‘assalamualaikum’ adalah salam yang dianjurkan dalam agama Islam, yang hukumnya sunnah dan mengandung isi doa. Assalamualaikum berarti ucapan doa untuk diberikan kedamaian.
Si pengucap berdoa semoga orang yang mendengarnya diberi kedamaian dari Allah SWT. Sebab tidak ada yang bisa memberi kedamaian kecuali Allah SWT.
“Jadi itu salam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umat Islam dan itu mengandung doa untuk memberi kedamaian, tak hanya kepada satu orang itu (si pendengar) saja, tapi juga kepada semuanya, mencakup sekitarnya, keluarganya, lingkungannya, bahkan hewan peliharaannya. Itu termasuk sunnah dan dapat pahala,” ucapnya.
Sebelumnya Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan perlunya salam yang disepakati secara nasional. Sekarang ini kata Yudian, jumlah salam mengikuti agama di Indonesia. Menurutnya, salam di tempat umum harus menggunakan salam yang sudah disepakati secara nasional. Yudian pun mengambil contoh sebuah hadits.
“Ada hadits, kalau Anda sedang berjalan dan ada orang duduk, maka ucapkan salam. Itu maksudnya adaptasi sosial. Itu di zaman agraris. Sekarang zaman industri dengan teknologi digital. Sekarang mau balap pakai mobil, salamnya pakai apa? Pakai lampu atau klakson,” ujarnya.
“Kita menemukan kesepakatan tanda ini adalah salam. Jadi kalau sekarang kita ingin mempermudah, seperti dilakukan Daud Jusuf, maka untuk di public service, cukup dengan kesepakatan nasional, misalnya Salam Pancasila. Itu yang diperlukan hari-hari ini. Daripada ribut-ribut itu para ulama, kalau kamu ngomong Shalom berarti kamu jadi orang Kristen,” kata Yudian. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Wali Kota Solok Dorong Anak-anak Hafal & Amalkan Qur’an
- Protes Anti Israel Dilakukan di Berbagai Kota di Seluruh Dunia
- Pemprov DKI Lepas Saham Miras Fahira Idris: Ini Kado Indah bagi Warga Jakarta
- Pemain Muslim Ini Disanjung Pelatih Real Madrid, Siapa?
- Terkait Sikap Ahok atas KH Ma’ruf, Menag: Mempermalukan Ulama Berisiko Besar
- Dua Alasan Islam Jadi Agama yang Paling Pesat di Dunia
- Lusa, Mualaf Sunda Kelapa Gelar Halal Bihalal
- Merayakan Tahun Baru Tanpa Meninggalkan Ajaran Islam
- Remaja Papua Nugini Belajar Islam di Jayapura
- Canberra Kini Miliki Masjid Terbesar
-
Indeks Terbaru
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
Leave a Reply