Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
Jerman, pada hari Senin (25/9/2023), mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, karena menunjukkan peta ‘Timur Tengah Baru’ tanpa negara Palestina. Peta itu ditunjukkan Netanyahu dalam pidatonya baru-baru ini di sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, Anadolu Agency melaporkan.
“Menunjukkan peta yang tidak memasukkan wilayah yang diduduki atau dicaplok, dengan kata lain, adalah sesuatu yang secara alamiah kami tolak dan hal itu tidak membantu dalam upaya mencapai solusi dua negara yang dirundingkan,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Sebastian Fischer, dalam sebuah konferensi pers di Berlin.
Ia menegaskan bahwa negaranya tetap berkomitmen pada solusi dua negara, dan mendesak semua pihak untuk meningkatkan upaya diplomatik mereka untuk mengakhiri permusuhan Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun. “Jelas bahwa kami terus berpegang teguh pada tujuan solusi dua negara,” Kata Fischer.
Netanyahu yang berpidato di hadapan Majelis Umum pada hari Jumat (22/9/2023) lalu, menunjukkan sebuah peta wilayah Timur Tengah, tanpa menyebutkan sama sekali wilayah Palestina. PM Israel yang dikenal dengan pemerintahan sayap kanannya, secara luas dipandang sebagai yang paling ekstrem dalam sejarah Israel, yang sejak lama ingin mengambil semua wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat yang Diduduki, Yerusalem Timur dan Gaza.
Wilayah-wilayah Palestina ini telah diduduki secara ilegal oleh Israel sejak 1967, dengan pengecualian Gaza – di mana pasukan Israel menarik diri pada tahun 2005, sambil mempertahankan cengkeraman ekonomi di wilayah pesisir yang padat penduduknya. (sumber: ROL/Anadolu)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Belasan Warga Palestina Tewas, Netanyahu Puji Pasukan Israel
- Berkunjung ke Paris, Netanyahu Disambut Demonstrasi Masif Pro Palestina
- Google Sengaja Hapus Peta Palestina di Google Map
- Israel Hancurkan 30 Rumah Palestina di Yerusalem Timur
- Jerman dan Negara Eropa Kecam Penghancuran Rumah Orang Palestina oleh ‘Israel’
Indeks Kabar
- Inilah Restoran Besar yang Belum Bersertifikasi Halal versi LPPOM MUI
- Dalai Lama pada Suu Kyi: Bantu Muslim Rohingya!
- Kecuali di Australia, Islam Agama Tercepat Berkembang di Dunia
- Kritik Larangan Cadar di Universitas Pamulang, Menag: Pemakaian Cadar Harus Dihargai
- Intimidasi Anti Islam Naik di Kanada Setelah Serangan Terhadap Tentara
- Pendeta ini Tebar Pesan Kontroversial Lewat Papan Pengumuman Gereja
- OJK: Indonesia Harus Miliki Bank Syariah Berskala Besar
- Bela Muslim Yang Dilecehkan, Gadis Australia Tuai Banyak Pujian
- Tahun Baru 1436 Hijriah Momentum Umat Islam Bermuhasabah
- Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis, Waspada Azab Allah
-
Indeks Terbaru
- Israel Tutup Paksa Kantor dan Saluran Berita Aljazeera
- Tinggalkan Hindu, Sutradara Ternama Pakistan Parmesh Adiwal Memeluk Islam
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
Leave a Reply